get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Dia 12 Kampung Tematik Kota Madiun, Ada Sport Centre hingga Peceland

Detik-detik Penangkapan Pangeran Diponegoro di Magelang, Bincang Santai dan Guyon Tetapi Dikhianati

Selasa, 05 Juli 2022 | 09:15 WIB
header img
Lukisan Pangeran Diponegoro dan pengikutnya petang hari 8 Maret 1830, yang dibuat sebelum perundingan damai di Magelang. (foto: repro/ist)

Pada bulan berikutnya di tahun yang sama (1829), situasi semakin memburuk. Sentot Ali Basah Prawirodirjo yang menjadi salah satu senopati andalan Pangeran Dipongeoro, membuka perundingan dengan Belanda. Sentot menyerah. Di akhir bulan, Raden Ayu Mangkorowati, ibunya dan Raden Ayu Gusti, putrinya telah ditawan Belanda.

Namun situasi yang sudah tidak menguntungkan itu tidak juga mengubah sikap Diponegoro untuk tetap mengobarkan peperangan. Kendati demikian posisinya tak lebih dari seorang pelarian yang diburu ke sana – sini.

Apalagi kompeni Belanda juga membuka sayembara 20.000 gulden untuk siapa saja yang bisa menyerahkan kepalanya.

Mulai bulan November 1829 hingga dua bulan berikutnya, Diponegoro nyaris berjuang seorang diri. Kondisinya mengenaskan. Ia bersembunyi di hutan wilayah Begelen Barat, Purworejo dengan hanya ditemani dua pengawal setia, dan mengalami sakit malaria tropika.

“Mayoritas komandan tentaranya telah menyerah karena frustasi dan kelelahan,” kata Saleh Djamhari seperti dikutip dalam Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855).

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut