“Anehnya, saya hanya bisa melakukan shalat dua hingga empat rakaat saja. Sebab keinginan buang air kecil muncul kembali. Padahal saya juga ingin tadarus dan thawaf mengelilingi kabah,” lanjutnya.
Jauhar kembali ke maktabnya (penginapan) dan melakukan shalat taubat berulangkali. Entah berapa raka’at yang dilakukannya. Setelah itu, dia kembali ke Masjidil Haram dan shalat di depan Ka’bah.
“Alhamdulillah. Sejak itu, saya mampu berjam-jam shalat dan tadarus di masjid tanpa terganggu keinginan buang air kecil,” ujarnya.
Selanjutnya Jauhar bercerita pengalaman lain yang tergolong aneh. Ketika itu, dia sedang berada di Masjid Nabawi, Madinah. Bersama jamaah lainnya, Jauhar hendak memasuki Raudhah. Tempatnya di sebelah makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tetapi saat itu dirinya dan juga jamaah haji yang lain terhambat masuk lantaran ada anggota keluarga Kerajaan atau tamu penting Kerajaan yang bersamaan hendak memasuki Raudhah.
Editor : Arif Handono