get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Asmara Pangeran Diponegoro, Konon Kalah Berperang setelah Tidur dengan Perempuan China

Ketika Prajurit Belanda Diserang Wabah Penyakit Mematikan Di tengah Kecamuk Perang Jawa

Minggu, 03 Juli 2022 | 18:40 WIB
header img
Ukisan Pangeran Diponegoro ( foto ist)

Tuntutan para prajurit lokal ini untuk membawa keluarga ke medan perang, sangat mempersulit mobilisasi pasukan gerak cepat Belanda. Belum lagi ketika pada musim hujan antara November 1825 sampai April 1826, Belanda dihadapkan dengan serangan pasukan Pangeran Diponegoro.

Belum lagi kemahiran perang gerilya yang dilakukan orang Jawa yang ternyata di luar prediksi Belanda. Terlihat latihan militer tentara Eropa yang klasik tidak cocok saat melawan strategi anti gerilya, yang bergerak cepat.

Di sisi lain orang Jawa sendiri sangat mahir dan gigih. Berbekal peralatan seadanya, para gerilyawan Jawa terus merepotkan dan membuat letih musuhnya. Bahkan para pejuang gerilya ini hampir tidak memberi kesempatan terjadinya pertempuran biasa. Hal ini yang terus dimanfaatkan oleh pasukan Pangeran Diponegoro untuk menumpas Belanda, dan menguasai sejumlah tempat.

Bahkan pasukan Pangeran Diponegoro ini bergerak leluasa memanfaatkan keterbatasan pasukan Belanda.

Desa - desa di Mataram berhasil diduduki, tempat - tempat kunci yang kuat pun juga turut diduduki pasukan Pangeran Diponegoro.

Bangunan di antaranya Keraton Tua Amangkurat I di Plered dikuasai. Alhasil ketika pasukan Belanda berusaha kembali merebut tempat-tempat yang dikuasai Pangeran Diponegoro memerlukan waktu yang cukup lama.

Pasukan Belanda di bawah Kolonel Frans David Cochius, perwira zeni paling berpengalaman yang jadi bawahan Jenderal De Kock, perlu waktu tiga bulan menaklukkannya.

Para prajurit unggulan Belanda ini terlihat kesulitan mengalahkan 400 pasukan Pangeran Diponegoro, yang mempertahankannya dapat dikalahkan dalam pertempuran yang paling berdarah.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut