Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan setempat mengatakan jumlah kematian bisa meningkat di mana 37 orang terluka dalam kondisi serius. Taverniti mengatakan insiden itu dapat dihindari dan merupakan akibat dari pihak berwenang setempat yang tidak mempersiapkan diri secara memadai untuk kerumunan massa. "Itu bukan penyerbuan, itu adalah berjejalan yang lambat dan menyakitkan," katanya.
“Keterkaitan ini bukan karena orang mabuk. Ini adalah kurangnya perencanaan, kepolisian dan layanan darurat." Dia mengatakan butuh setengah jam bagi polisi untuk tiba, satu jam lagi untuk bala bantuan dan bahkan lebih lama untuk layanan darurat lainnya. “Tidak ada yang mau membantu. Saya menyaksikan orang-orang merekam dan bernyanyi dan tertawa saat teman-teman saya sekarat, bersama dengan banyak orang lainnya,” katanya.
Editor : Arif Handono