“Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema FC. Terlihat Johan Al-Farizie mencoba memberi pengertian kepada oknum-oknum tersebut,” sambungnya. Namun, semakin banyak fans yang turun ke lapangan, semakin ricuh kondisi stadion. Sebab, fans dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.
Setelah pemain masuk, suporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan,” tambahnya lagi. Hanya saja, pihak kepolisian meresponsnya dengan cara keras. Ini membuat para suporter bertambah marah. Aksi lempar-lemparan benda terjadi, dan gas air mata pun ditembakkan.
“Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan. Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter,” ujarnya.
“Menurut saya perlakuannya (pihak kepolisian) sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 suporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya,” ungkapnya lagi.
Editor : Arif Handono