Salah satu yang paling diingat dari Sin Fu adalah prestasinya membawa anak buahnya mendominasi Olimpiade Barcelona 1992. Kala itu, bulu tangkis baru kali pertama dipertandingkan di ajang Olimpiade dan tiga wakil tunggal putra Tim Merah-Putih menyapu bersih medali yang ada. Ketika itu, Alan dan Ardy masing-masing meraih emas dan perak usai terjadi All Indonesian Final di partai puncak. Kemudian, Hermawan Susanto membawa pulang medali perunggu bersama pemain Denmark, Thomas Stuer-Lauridsen.
Selain itu, Sin Fu juga pernah membuat anak buahnya merajai ranking dunia BWF pada awal 1990-an. Saat itu, ranking 1 sampai 8 dunia tunggal putra diisi oleh para jagoan bulu tangkis Tanah Air. Keberhasilannya memoles bakat-bakat terbaik pebulu tangkis Indonesia salah satunya disebabkan kebiasannya yang sangat mendetail mencatat perkembangan anak buahnya dalam sebuah jurnal yang tertata rapi. Dia juga tak pernah lupa untuk merekam latihan dan pertandingan para penggawanya.
Kemudian, Sin Fu juga terkenal sebagai seorang pelatih yang inovatif. Salah satu contoh penemuannya adalah latihan shadow di atas media pasir yang bertujuan agar kaki para pemainnya menjadi lebih kuat dan lincah. Bahkan, sampai saat ini metode latihan tersebut masih diterapkan di Pelatnas Cipayung. Di samping itu, Sin Fu juga merupakan pelatih yang bisa memotivasi para pemainnya. Dia menanamkan pola pikir kepada mereka bahwa semua latihan keras yang mereka jalani pada akhirnya bakal berbuah manis, yakni kemenangan.
Kelebihan lainnya yang dimiliki Sin Fu adalah kepiawaiannya untuk mengenali karakter setiap anak buahnya. Dia tahu metode latihan yang tepat dan cocok dengan kemampuan masing-masing pemainnya. Alhasil, mereka bisa mencapai potensi maksimal mereka dan memiliki gaya permainan yang khas.
Editor : Arif Handono