Putin menjelaskan kenaikan harga energi disebabkan sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia. Uni Eropa, kata dia, menutup rute pasokan, namun kini justru menyalahkan Rusia atas berhentinya pengiriman oleh perusahaan energi negara itu, Gazprom.
Dia menegaskan, Rusia siap mengirimkan gas sesuai kebutuhan negara-negara Eropa jika Uni Eropa menghentikan permusuhan.
“Apa hubungannya Gazprom dengan itu? Mereka menutup satu rute, rute kedua, memberlakukan sanksi terhadap stasiun-stasiun pompa bahan bakar itu,” kata Putin, menjawab pertanyaan wartawan mengapa Rusia menghentikan pasokan ke Jerman, seperti dikutip dari RT, Rabu (20/7/2022).
“Gazprom siap memompa sebanyak yang diperlukan, tapi (negara Barat) menutup semuanya. Mereka menginjak sapu yang sama dalam hal minyak dan produk minyak bumi,” ujarnya, dalam kunjungannya di Iran.
Menurut Putin, perusahaan energinya selalu memenuhi kewajiban sesuai kontrak. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Gazprom sebagai biang keladi sama sekali tidak berdasar. Putin juga menyebut negara-negara Barat berupaya melempar kesalahan atas krisis energi global ke Rusia padahal itu berawal dari mereka.
Lebih lanjut Putin kembaliLebih lanjut Putin kembali mengulangi kritikannya terhadap kebijakan energi Uni Eropa. Blok tersebut menyia-nyiakan waktu puluhan tahun untuk mengoptimalkan sektor energi tradisional seperti batu bara, minyak, gas, dan nuklir, demi proyek-proyek hijau seperti tenaga angin dan surya.
Editor : Arif Handono