JAKARTA, iNewsMadiun.id - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar membenarkan adanya mobil mewah seperti Alphard dan Pajero Sport di lembaganya.
Menurutnya, mobil tersebut bukanlah milik pribadi melainkan inventaris perusahaan.
Ibnu menegaskan mobil tersebut digunakan untuk tugas dan program kelembagaan.
"Kendaraan mewah dibeli tidak untuk permanen, hanya untuk tugas ketika dibutuhkan, untuk menunaikan program. Jadi semacam inventaris, bukan menetap di satu orang," ujar Ibnu, Senin (4/7/2022).
Dia mencontohkan, kendaraan mewah itu digunakan untuk beberapa hal seperti menjemput para tamu hingga masuk ke daerah-daerah tertentu saat melaksanakan program.
"Sebelumnya diberitakan, tentang mobil Alphard. Ini dibeli lembaga untuk memuliakan tamu kami seperi ustaz, tamu yang datang dari bandara, digunakan untuk jemput mereka. Kendaraan ini lebih maksimal untuk membantu masyarakat," ungkap Ibnu.
"Termasuk untuk masuk ke daerah-daerah, untuk operasional tugas kami di lapangan," katanya.
Kendaraan-kendaraan mewah seperti Alphard, Pajero hingga Honda CRV tersebut juga menurutnya sudah dijual. Dana penjualan yang terkumpul digunakan untuk melanjutkan program yang tertunda.
"Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CRV), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya, karena kendaraan dijual awal Februari," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ibnu menyatakan pihaknya tidak sewenang-wenang dalam mengambil dana amal yang telah diamanahkan masyarakat. Ibnu mengungkapkan dana yang diambil ACT hanya sebesar 13,7 persen.
Menurut Ibnu, pengambilan dana operasional sebanyak 13,7 persen sama sekali tidak menyalahi aturan, termasuk syariat Islam.
"Kami sampaikan untuk operasional gaji pegawai dari 2017-2021 rata-rata yang kami ambil 13,7 persen," kata Ibnu.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono