Namun tidak sedikit murid SD harus menyeberangi banjir lahar dingin Sungai Regoyo sendiri lantaran orang tuanya tak kuat menggendongnya sampai ke seberang.
Meski menantang bahaya namun tidak ada pilihan lain lantaran akses ini menjadi akses satu-satunya warga menyeberangi banjir lahar dingin Sungai Regoyo.
Sedikitnya ada 42 murid SD yang tinggal di Dusun Sumberlangsep. Mereka setiap berangkat dan pulang sekolah harus menyeberangi jalur lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di Sungai Regoyo.
Eriawati, guru SDN Jugosari 03 berharap pemerintah segera membangun jembatan penyeberangan sehingga murid bisa aman berangkat ke sekolah.
Sementara itu sejak jembatan jebol diterjang banjir lahar Gunung Semeru, sebanyak 125 kepala keluarga (KK) atau 470 warga yang tinggal di Dusun Sumberlangsep terisolir. Untuk sampai di desa seberang warga harus bertaruh nyawa menyeberangi jalur lahar dingin Sungai Regoyo. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait