get app
inews
Aa Read Next : Kisah Mpu Sindok, Aktor Utama Dibalik Kudeta Raja Mataram, Akhiri Era Dinasti Sanjaya

Masih Terbilang Perawan, Situs Srigading Lolos dari Pencurian Karena Sosok Mistis

Selasa, 08 Maret 2022 | 09:36 WIB
header img

MALANG, iNewsMadiun.id -  Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menyebut Situs Srigading masih tergolong perawan dari pejarahan. Peninggalan Mataram Kuno era Mpu Sendo itu menyimpan banyak artefak dan perhiasan kuno.

Memang ada pencurian dua arca di situs peninggalan Mataram Kuno era Raja Mpu Sindok itu. Bahkan diketahui yoni (objek sakral bagi masyarakat Jawa Kuno pemeluk Hindu) yang berada di tengah candi sempat dua kali dicuri.

Namun upaya pencurian yoni itu gagal terlaksana karena konon adanya sosok penunggu candi. Sosok inilah yang kerap menjadi penghadang niatan buruk orang yang akan datang, terlebih warga sekitar candi Situs Srigading mengkeramatkan lokasi sekitar area candi.

Emas

(Penemuan benda bersejarah di Situs Srigading)

Bahkan batu ambang candi yang sempat dititipkan di rumah warga sekitar situs membuat beberapa orang ditampakkan makhluk tak kasat mata tinggi besar, tengah duduk bersila di atas batu. Konon dari penelusuran di lokasi, diduga makhluk tak kasat mata ini merupakan penjaga candi.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengakui, perlakuan dikeramatkan lokasi situs menjadi salah satu pengaruhnya. Apalagi ada kejadian upaya pencurian arca dan yoni, di mana khusus pencurian yoni bahkan terjadi dua kali dan disertai dengan cerita mistis kembalinya yoni secara misterius.

"Memang untuk Srigading ini menjadi istimewa secara luar biasa masih virgin. Dia tertutup runtuhan bangunan tubuh dan atap. Kemudian kalau di sisi lain keramat memang dikeramatkan. Tetapi kalau pencurian sempat terekam dalam ingatan masyarakat. Seperti upaya pencurian yoni dan beberapa arca," kata Wicaksono, kepada MNC Portal pada Selasa (8/3/2022).

Menariknya, para pencuri itu sejak lama tak menyadari keberadaan adanya benda - benda artefak berupa harta karun, di mana salah satunya merupakan bokor berlapis emas serta kepingan - kepingan emas.

"Tetapi secara luar biasa sumurannya tidak digali. Mungkin ini yang missed dari pemburu harta karun, dan ini keuntungan bagi kita. Sehingga kita bisa mendapat berbagai artefak di sumuran. Walaupun secara valuasi bahan mungkin tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, bila penemuan benda artefak ini disebut penting sebagai nilai informasi, apabila benar temuan benda artefak berasal dari abad 10, maka hal ini sesuatu yang luar biasa.

"Seperti mesin waktu, kita temukan dan kita akan baca. Ada beberapa wadah temuan yang belum kita bongkar isinya apakah mutiara atau lainnya. Tapi ada dua teko yang saya belum berani bongkar. Karena memang bahannya sangat mudah pecah. Ada yang jabangan yang tanahnya kami sendirikan," terang dia.

Nantinya untuk memperdalam temuan benda artefak yang ditemukan, pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pengetesan terhadap kandungan tanah yang ada di dalam benda artefak temuan di Situs Srigading. Sedangkan temuan benda - benda artefak nantinya akan diteliti lebih lanjut di laboratorium.

"Kita bawa ke kantor BPCB Jatim dan temuan di tahap ketiga beberapa temuan wadah kita bawa ke BPCB Jatim, termasuk emas juga. Saya akan seminggu di laboratorium membersihkan isinya seminggu ke depan. Endingnya semua akan simpan di Museum Singhasari," tukasnya.

Sebagai informasi BPCB Jatim telah melakukan ekskavasi tiga tahap di Situs Srigading Malang. Ekskavasi pertama dilakukan pada 7 - 12 Februari 2022 dimana diekskavasi pertama menggali bagian utara dan barat candi. Diekskavasi ini tim BPCB menemukan fragmen relief dan batu ratna atap candi, yang ditemukan di sisi barat candi.

Sedangkan di ekskavasi dua dilangsungkan mulai Senin (21/2/2022) sampai Sabtu (26/2/2022). Di ekskavasi tahap kedua ini, BPCB Jatim fokus membuka sisi timur dan selatan candi. Temuannya, tiga buah arca Nandaiswara yang sebelumnya sempat disebut Agastya yang ditemukan pada Selasa (22/2/2022), serta arca Mahakala yang ditemukan pada Jumat (25/2/2022).

Arca ketiga yang ditemukan yakni Arca Agastya yang ditemukan pada Minggu (27/2/2022) kemarin. Selain menemukan arca, BPCB juga menemukan lingga di tengah candi, dua buah batu relung, satu buah batu ambang candi, dan beberapa ornamen relief, serta fragmen patahan lainnya.

Ekskavasi tahap ketiga dimulai sejak Kamis (3/3/2022) hingga rencananya berlangsung sampai Selasa (8/3/2022). Di ekskavasi tahap ketiga ini ditemukan beberapa benda artefak, mulai dari patung angsa di sisi halaman timur, beberapa wadah atau tempat menyerupai bejana sejumlah tiga buah, satu buah bokor terbuat dari emas lengkap dengan perhiasan kepingan - kepingan emas yang tersimpan di dalamnya.

Terakhir pada Senin siang, BPCB menemukan tempat yang diidentifikasi sebagai tempayan. Dimana di dalam tempayan itu terdapat tembikar dan satu wadah terbuat dari tembaga. iNews Madiun

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Madiun di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut