KEDIRI, iNewsMadiun.id - Sukses menjual bakso dengan harga murah seporsi hanya Rp2.000, kisah Muh Mansyur, eks tenaga kerja Indonesia (TKI) patut menjadi inspirasi banyak orang.
Mansyur kini melebarkan usaha dengan bakso beku yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.
Pemilik usaha bakso "Pak Ndut" asal Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri itu mengaku, dirinya dulu memang bekerja menjadi TKI di Malaysia, sekitar tiga tahun. Setelah pulang ke Indonesia, dengan modal dari bekerja menjadi TKI, akhirnya berjualan cilok.
"Saya dulu jualan cilok keliling desa dengan naik sepeda angin. Terus saya punya uang sedikit demi sedikit, saya belikan sepeda motor," katanya di Kediri, Kamis (17/2/2022).
Mansyur pun akhirnya mengembangkan usaha dengan berjualan bakso. Karena tinggal di desa, dia dan istri berusaha mencari celah agar usahanya dikenal dan ramai, sehingga mematok harga jual bakso satu porsi Rp2.000.
Usaha bakso yang digelutinya dengan istri sejak 2011 itu terus berkembang hingga kini. Walaupun bakso dijual dengan harga murah, ia juga tetap menggunakan bahan-bahan yang halal.
"Walaupun harga Rp2.000 per porsi, tetap halal. Kan awal mula saya jualan bakso itu tidak memikirkan untung, tapi bagaimana agar yang beli besok kembali lagi. Alhamdulilah, saat ini bisa berkembang," kata dia.
Kholifah, istri dari Muh Mansyur mengatakan di pandemi Covid-19 usahanya sempat terkendala, karena orang takut keluar rumah. Selain itu, juga protokol kesehatan juga sangat ketat, sehingga dirinya berpikir untuk membuat bakso yang dibekukan.
Hasilnya, permintaan ternyata sangat banyak. Bahkan, naik hingga 20 persen saat pandemi. Saat ini, setiap hari, untuk daging sebagai bahan bakso dibutuhkan sekitar 1,5 kuintal, namun saat akhir pekan seperti Sabtu atau Minggu bisa antara 3-4 kuintal daging.
Editor : Arif Handono