get app
inews
Aa Text
Read Next : Siapa Personel BLACKPINK Paling Tomboi? Penggemar: Lisa Jawabannya

Video Kemunculan Harimau Jawa di Gunung Pegat Lamongan Kembali Undang Perdebatan

Senin, 12 Desember 2022 | 04:32 WIB
header img
Penampakan Harimau Jawa yang diklaim di area Gunung Pegat Lamongan Jawa Timur. FOTO/ SC SINDOnews

LAMONGAN, iNewsMadiun.id - Video kemunculan Harimau Jawa di sejumlah daerah di hutan Jawa menarik perhatian banyak peneliti. Yang terbaru, video penampakan yang diduga Harimau Jawa di Gunung Pegat Lamongan Jawa Timur, viral di media sosial. 

Walau fakta rekaman yang tersebar di Instagram Desember 2022 diragukan keasliannya. Pasalnya dari bentuk loreng dan moncongnya harimau bukanlah ciri dari spesies Harimau Jawa. Namun klaim kemunculan Raja Rimba Jawa belakangan ini sering bermunculan, masih menjadi misteri hingga kini.

Sebagian ahli satwa liar meyakini Taman Nasional Meru Betiri di Jawa Timur sebagai habitat terakhir bagi Harimau Jawa. Pada awal 1990-an, TN Meru Betiri yang didukung WWF Indonesia berinisiatif memasang kamera jebak (camera trap) untuk memastikan Harimau Jawa yang masih tersisa. Kamera Jebak pun di pasang di 19 titik yang diduga menjadi daerah perlintasan harimau Jawa.

Pemantauan dilakukan selama setahun penuh dari Maret 1993 hingga Maret 1994. Survei juga dilakukan terhadap jejak dan kotoran (faeces) yang ditinggalkan Harimau Jawa. Hasil pemantauan selama setahun tersebut, tak satu pun foto dan jejak Harimau Jawa berhasil ditemukan. Bahkan, berdasarkan hasil survei tersebut, IUCN (1996) secara resmi menyatakan bahwa Harimau Jawa telah punah dari muka bumi untuk selamanya.

Namun, pada 25 Agustus 2017, Harimau Jawa tertangkap kamera petugas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang. Petugas menduga itu adalah Harimau Jawa karena Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat kucing besar tersebut. Pada 1950-an, ketika populasi Harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon.

Peneliti Mamalia (Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI) Dr Gono Semiadi, dalam artikelnya Harimau Jawa: Dimanakah Dirimu (2014), menyatakan Harimau, pada intinya akan hidup dengan baik dan alami apabila cukup tutupan hutannya, tersedia air dan makanan. Untuk Harimau Jawa, habitat hidupnya dapat mencapai pada wilayah yang cukup tinggi curah hujannya.

Kepunahan dari harimau Indonesia dimulai dari punahnya harimau bali dan dilanjutkan dengan harimau Jawa. Pada tahun 1976, harimau Jawa (panthera tigris sondaica) , hanya tinggal 3-5 ekor dan semuanya bertempat di suaka alam Meru Betiri, Jember, Jawa Timur. Sejak tahun 1980an, populasi macan Jawa tersebut diasumsikan telah punah.

Jika dahulu harimau ini dianggap hama dan harus dibunuh, saat ini harimau yang muncul dianggap jelmaan Prabu Siliwangi. Kisah keberadaan Harimau Jawa ini memang seperti turun temurun. Bahkan, banyak yang mengatakan sosok harimau tersebut adalah jelmaan. Soalnya, sering dikaitkan dengan kisah Prabu Siliwangi.

Karenanya, begitu menerima laporan warga Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung yang mengaku melihat kucing besar yang diduga sebagai harimau Jawa , kata Joko, tim langsung bergerak. Laporan yang disertai bukti jejak telapak kaki binatang tersebut, masuk pada akhir tahun 2020.

Sumber https://sains.sindonews.com/read/966169/768/kemunculan-harimau-jawa-di-gunung-pegat-kembali-undang-perdebatan-1670739130

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut