ADA dua penyataan yang menarik dari mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Amien Rais. Dian Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah perlu darah segar, darah segar ini bisa dimaknai darah segar pengurusnya baru dan penyegaran program kerjanya.
Muhammad Mufti Mubarok. Foto: IST
Sementara Amien Rais melarang memilih kader Muhammadiyah yang dekat dengan istana/kekuasaan, karena selama ini Muhammadiyah selalu menjadi pendukung pemerintah, banyak kader kader Muhammdiyah yang diberi jatah dengan menjadi Komisaris di BUMN dan jabatan-jabatan kekuasaan. Sehingga Muhammadiyah menjadi kurang berani kritis.
Dua penyataan kedua tokoh besar Muhammadiyah ini sebenarnya mengingatkan kepada Muhammadiyah untuk perlunya kaderisasi atau tampilnya wajah-wajah baru, kemudian menjadi lebih menjadi mandiri dan independent serta tetap menjaga jarak dengan oligarki demi kepentingan jangka pendek dan kepentingan pribadi-pribadi kader-kader Muda Muhammadiyah.
Editor : Arif Handono