Di luar negeri, Muhammadiyah memiliki 24 cabang istimewa, mulai dari Mesir, Iran, Amerika Serikat, Australia, Turki, Tunisia, Japan, hingga Yaman. Itulah aset Muhammadiyah. Bisa dibayangkan bagaimana rumitnya mengelola organisasi yang memiliki aset sedemikian banyak. Kehadiran teknologi internet harus dimanfaatkan dalam mengelola aset Muhammadiyah. Sudah saatnya, Muhammadiyah berhijrah dari analog ke digital.
Tokoh IT yang Dibutuhkan
Pindah ke digital bukan sekadar merespons perkembangan zaman, sesungguhnya digitalisasi Muhammadiyah seperti peribahasa jawa ”ngumpulke balung terpisah”, kemudian membangun salah satu kekuatan ekonomi digital Tanah Air. Hanya tokoh IT yang bisa memimpin migrasi tata kelola organisasi dari analog menjadi digital. Mencatat dan memasukkan data aktivitas Muhammadiyah, dari tingkat ranting, daerah, wilayah hingga pusat ke dalam satu server. Di dalamnya, terbangun komunitas digital bernama Muhammadiyah. Hal ini barangkali juga sudah dijalankan oleh PP Muhammadiyah, adalah satu langkah ke depan dari modernitas yang selalu digaungkan di Muhammadiyah.
Editor : Arif Handono