Berikut sejumlah fakta-fakta terkait peristiwa tersebut:
1. Over Kapasitas
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan konser dikarenakan kapasitas penonton yang melebihi aturan yang tertera di lokasi. Selain itu, saat ini Jakarta masih dalam pandemi Covid-19 yang kasus harianya semakin meningkat. Dalam foto yang diterima redaksi, terlihat puluhan ribu warga berkerumun menyaksikan acara tersebut.
"Karena kami menilai bahwa kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload atau over kapasitas, saat ini cukup membahayakan," ujarnya saat dihubungi wartawan.
2. Pengunjuang Capai 21.000 Orang
Menurut Komarudin, pengunjung acara tersebut menyentuh angka 21.000 lebih penonton, sedangkan kapasitas Istora Senayan sendiri hanya bisa menampung sekitar 10.000 penonton saja."Istora itu maksimal 10.000 orang, tapi hasil pantauan kami 21.000 lebih penonton, jadi kita hentikan secara terpaksa kegiatannya," lanjut ia.
3. Polisi Periksa Pihak EO
Komarudin menjelaskan, pihak EO acara tersebut sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut terkait membludak nya penonton di acara tersebut. "Saat ini pihak EO kami mintai keterangan," kata dia.
4. 2 Panitia Sudah Diperiksa
Komarudin mengatakan polisi memeriksa dua orang panitia konser Berdendang Bergoyang Festival. Diketahui, polisi membubarkan konser musik itu kemarin malam karena pengunjung yang membludak. "Sementara dua orang kami periksa," ujarnya saat dihubungi, Minggu. 30 Oktober 2022.
5. Kurang Tenda Kesehatan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menagtakan, acara konser musik tersebut dihentikan karena overkapasistas dan kurangnya tenda kesehatan bagi pennton lantaran panitia hanya menyiapkan satu tenda kesehatan. "Memang kejadian ini mulainya dari kemarin ya, evaluasi kami itu kemarin penonton sudah over kapasitas, ditambah lagi temuan kami kemarin, panitia hanya menyiapkan satu tenda kesehatan, dan di sana terjadi antrian orang yang minta pertolongan pertama karena banyak yang pingsan," ujarnya saat dihubungi.
SumberBerdendang bergoyang
Editor : Arif Handono