Bagaimana menyelamatkan diri dari kerumunan?
Festival dan konser seperti pesta Hallowen di Distrik Itaewon menarik banyak orang, dan populer di kalangan pelancong. Namun kerumunan bisa membawa malapetaka seperti tewasnya 151 orang di Itaewon, Seou. Paul Wertheimer, salah satu ahli keselamatan kerumunan massa membagikan tips bagaimana selamat dari kerumunan, dinamika kerumunan, dan tetap aman.
Pada Juni 2017, sebuah petasan memicu kepanikan di Stadion Turin saat 30.000 supporter menyaksikan Juventus berlaga di Liga Champions. Akibat tabrakan antarmassa yang terjadi menyebabkan lebih dari 1.500 orang terluka. Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, menyebabkan saling tabrak antar supporter. 135 orang tewas di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Tragedi-tragedi ini tersebut memiliki beberapa elemen yang sama: kedua peristiwa itu memiliki satu titik masuk dan keluar yang sempit. Di Itaewon gang sempit dengan pintu masuk dan keluar sempit. Demikian juga di Stadion Kanjuruhan. Pintu keluarnya juga sempit.
Tips Bertahan Hidup di Kerumunan
Paul menyarankan, saat anda melihat konser atau tempat baru penuh kerumunan, sebaiknya anda meluangkan waktu sejenak untuk mencatat semua pintu keluar. Cara penyelamatan alami adalah menggunakan pintu masuk yang sama untuk Anda keluar, bukan karena lebih aman, tetapi karena sudah familiar. Kemudian cari jalan keluar alternatif yang digunakan oleh lebih sedikit orang, tujuannya bisa membantu Anda keluar lebih cepat. Hal ini sangat berguna jika terjadi kerusuhan di kerumunan dan Anda sudah tahu di mana pintu itu.
“Ketika Anda mulai merasa tidak nyaman berada di keramaian, inilah saatnya untuk mulai melirik pergi. Ini sangat sulit karena, jika Anda sudah menempuh jarak yang jauh, atau Anda sudah menunggu lama, misalnya di depan panggung, Anda tidak ingin pergi," katanya. "Banyak orang meninggalkan keputusan itu sampai terlambat, dan menemukan bahwa mereka terjebak dalam kerumunan besar, terombang-ambing dan terseok-seok," imbuhnya.
Berikut adalah tips bertahan hidup dari Paul agar terhindar dari kerumunan:
1. Tetap berdiri
2. Hemat energi – jangan mendorong kerumunan dan jangan berteriak atau menjerit.
3. Gunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda (menunjuk, melambai, bahkan menggunakan mata Anda)
4. Jaga tangan Anda tetap di dada, seperti petinju – ini memungkinkan Anda bergerak dan melindungi dada Anda
5. Jika dalam bahaya, minta orang-orang untuk mengerumuni Anda
6. Jika seseorang mengulurkan tangan untuk meminta bantuan, pegang untuk menahannya.
Bagaimana cara menghindari aksi dorong-dorongan? Paul mengembangkan teknik untuk keluar dengan metode akordeon: "Setelah Anda didorong ke depan, seperti dalam gelombang, ada jeda. Jeda itu adalah kesempatan Anda untuk bergerak, dan cara Anda bergerak adalah diagonal, di antara kantong orang. Selalu ada ruang di antara orang-orang. Beberapa langkah ke samping, gelombang gelombang lain, lalu beberapa langkah lagi di jeda berikutnya. Anda bekerja dengan cara itu sampai Anda mencapai pinggiran."
Sumber: Tips Keluar dari Kerumunan
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 30 Oktober 2022 - 16:00 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "Ini Gang Maut Selebar 4 Meter yang Jadi Lokasi Tragedi Pesta Halloween". Untuk selengkapnya kunjungi: https://international.sindonews.com/read/927261/40/ini-gang-maut-selebar-4-meter-yang-jadi-lokasi-tragedi-pesta-halloween-1667128243?showpage=all
Editor : Arif Handono