SEOUL, iNewsMadiun.id – Black Oktober. Bulan duka bagi kemanusiaan. Diawali Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, mengakibatkan 135 supporter meninggal dunia (1/10/2022), diakhiri dengan Tragedi Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang menyebabkan 151 orang tewas (29/10/2022).
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (Foto: Reuters)
"Oktober dibuka dengan Tragedi Kanjuruhan dan ditutup dengan Tragedi Itaewon. Ndak kebayang gimana perasaan keluarga korban. Turut berduka untuk semua korban. #prayforitaewon," tulis Sella Sukma di kolom komentar akun YouTuber @koreareomit milik Hansol, Minggu (30/10/2022).
Dalam kontennya, Hansol menuturkan eskalasi bagaimana terjadinya Tragedi Itaewon karena mati sesak napas. Penuturan lengkapnya bisa disimak di :Tragedi Itaewon Korban tewas dalam menjadi 151 orang. Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022) ini.
Yoon menyatakan belasungkawa kepada para korban dan berharap untuk pemulihan yang cepat bagi para korban luka. “Ini benar-benar tragis. Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung Kota Seoul tadi malam,” ungkapnya seperti dikutip Reuters.
Kerumunan besar terjadi tatkala warga mengikuti perayaan Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Sabtu (29/10/2022) malam pukul 22.20 waktu setempat. Kawasan tersebut populer di kalangan anak muda dan ekspatriat di Korsel.
Sebelum kejadian, puluhan bar, kelab malam, dan restoran di sana tampak sudah dirias untuk menyambut Halloween. Pesta pun berbuah petaka tatkala massa berdesak-desakan di gang-gang yang sempit, hingga menyebabkan banyak orang terinjak-injak. Para pejabat yang menangani situasi itu mengatakan, jumlah korban tewas masih bisa meningkat.
Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Sung Beom mengatakan, 76 orang lainnya terluka dalam insiden itu. Sebanyak 19 orang di antara korban luka itu berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat.
Editor : Arif Handono