JAKARTA, iNewsMadiun.id - Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bertemu untuk membahas Tragedi Kanjuruhan. Keduanya juga bermain fun football bersama pengurus PSSI. Pecinta sepak bola mungkin belum banyak yang tahu dari mana sumber kekayaan FIFA, sebagai Federasi Sepak Bola Dunia.
FIFA dibentuk pada 1904, merupakan badan yang mengatur, mengawasi, mengorganisasi, hingga mempromosikan sepak bola secara internasional. Sepak bola sendiri merupakan olahraga paling populer dibandingkan dengan olahraga apapun di seluruh dunia. Dimainkan di lebih dari 200 negara, sepak bola jelas memiliki penggemar terbesar di jagat.
Lantas, dari mana sumber kekayaan atau pendapatan FIFA? Pasalnya, FIFA adalah organisasi yang harus menaungi sepak bola di seluruh dunia. Bahkan, FIFA terus melakukan modernisasi atau pembaharuan sepak bola secara global dalam berbagai aspeknya. Oleh karenanya, FIFA pastinya juga memerlukan dana besar dalam mengorganisasi dan memodernisasi sepak bola dunia.
Diketahui, sebagian besar sumber pendapatan FIFA berasal dari pengorganisasian dan pemasaran kompetisi internasional utama, seperti Piala Dunia Pria dan Wanita yang masing-masing diadakan setiap empat tahun. Melalui laman resminya, FIFA menjelaskan bahwa Piala Dunia bukan hanya acara olahraga terbesar di dunia, tetapi juga merupakan sumber pendapatan utama mereka.
"FIFA beroperasi dalam siklus empat tahun dan sebagian besar (sekitar 95 persen) pendapatan organisasi berasal dari penjualan televisi, pemasaran, hospitaliti, dan hak lisensi yang terkait dengan Piala Dunia FIFA," tulis FIFA dikutip iNews.id, Rabu (19/10/2022). "Sementara itu, sebagian besar pengeluaran FIFA dihabiskan untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia."
FIFA mencatat pendapatannya dalam siklus empat tahun menjelang Piala Dunia. Sebagai contoh, pada periode 2015 - 2018. Selama periode ini FIFA melaporkan pendapatan lebih dari $6,4 miliar. Sebagian besar pendapatan itu berasal dari kontrak lisensi, sumber pendapatan lain termasuk lisensi merek dan pendapatan investasi.
Sebagai organisasi nirlaba, FIFA menginvestasikan sebagian besar pendapatannya kembali ke pengembangan olahraga sepak bola. Berikut ini adalah sumber-sumber kekayaan FIFA dan bagaimana cara mereka mendapatkan uang.
4 Sumber Kekayaan FIFA:
1. Hak Siar Televisi
Dikutip dari Investopedia, FIFA menghasilkan lebih dari 4,6 miliar USD pada Piala Dunia 2018. Dari jumlah tersebut, 49% (sekitar 3,13 miliar USD) berasal dari hak siar televisi. FIFA menjual hak lisensi ke stasiun televisi dan lembaga penyiaran, mengizinkan mereka untuk menyiarkan pertandingan sepak bola dan acara terkait di wilayah tertentu. Karena sepak bola sangat populer di seluruh dunia, persaingan antar penyiar untuk mendapatkan hak lisensi bisa menjadi sengit.
2. Hak Pemasaran
Sumber pendapatan paling signifikan berikutnya yang didapat FIFA adalah penjualan hak pemasaran, yang berjumlah 1,66 miliar USD dalam siklus empat tahun menjelang Piala Dunia 2022. Ini adalah angka yang sangat mengesankan, mengingat banyaknya pengeluaran sepanjang siklus tersebut termasuk skandal korupsi yang dipublikasikan dan melibatkan banyak pemimpin tingkat tinggi FIFA.
3. Hak Lisensi
FIFA menghasilkan 600 juta USD dari hak lisensi untuk siklus 2015-2018. Jumlah ini 114% lebih banyak dari siklus sebelumnya. Pendapatan ini berasal dari penjualan kontrak lisensi merek, pembayaran royalti, dan sumber serupa lainnya.
4. Hak Hospitality dan Penjualan Tiket
Komponen penting terakhir dari aliran uang FIFA terdiri dari hak perhotelan dan akomodasi, serta penjualan tiket. Khususnya, pendapatan dari hak ticketing 100% dimiliki oleh anak perusahaan langsung FIFA. Dari 2015-2018, FIFA melaporkan memperoleh 712 juta USD dari hak keramahtamahan dan pendapatan penjualan tiket. Lebih dari 10 juta tiket diminta untuk acara Piala Dunia 2018 di Rusia.
Itulah sumber kekayaan FIFA yang perlu diketahui oleh pencinta sepak bola. Meski memperoleh pendapatan lebih dari $6,4 miliar selama periode 2015-2018, FIFA mencatat pengeluaran sebesar 5,36 miliar USD pada periode tersebut. Selain untuk operasional acara, pengeluaran itu dipakai untuk proyek pengembangan dan pendidikan, tata kelola dan administrasi, serta tata kelola sepak bola secara global yang meliputi meliputi biaya hukum, teknologi informasi, dan biaya gedung.
Editor : Arif Handono