KEDIRI, iNewsMadiun.id - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur (Jatim) Subianto meminta alokasi pupuk untuk Jatim tidak dikurangi. Alasannya, Jatim merupakan lumbung dan penyangga pangan nasional.
Respons tersebut disampaikan Subianto menyusul pengurangan pupuk subsidi di Indonesia. Berdasarkan data di Kementerian Pertanian, pada awal tahun 2021, volume pupuk bersubsini dialokasikan sebanyak 7,2 juta ton dengan total anggaran sebesar Rp25,2 triliun. Alokasi tersebut berkurang Rp4,6 triliun dari anggaran di 2020.
Imbasnya, kuota pupuk di Jatim pun berkurang. Hal inilah yang mengundang keprihatinan Subianto. Apalagi, Jatim merupakan lumbung pangan nasional. "Beberapa waktu lalu Presiden berpidato, bahwa Indonesia menghadapi krisis pangan. Tapi ironisnya, subsidi pupuk malah dikurangi. Harusnya malah didorong agar produktivitas meningkat," kata Subianto saat reses di KUD Subur, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/10/2022).
Kerena itu mewakili petani Jatim, dia meminta agar alokasi pupuk di Jatim tidak dikurangi. Bila perlu ditambahi, sebab, Jatim merupakan lumbung pangan nasional. Apalagi, sejak Juli lalu, pupuk ZA dan SP-36 sudah dihentikan. Padahal, struktur tanah di tiap-tiap daerah itu tidak sama. "Sama-sama kandungan N (nitrogen), ZA itu N sebanyak 21 persen tapi ada belerangnya. Sedangkan urea 46 persen. Itu kalau diberikan di tanah berpasir itu nggak ada efeknya," tuturnya.
Editor : Arif Handono