Para korban mayoritas berdesakan untuk meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibatnya, para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga beberapa di antaranya terinjak-injak di pintu keluar stadion. Diketahui, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak meralat data jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan, Malang sebanyak 131 orang, Sabtu (1/10/2022). Sebelumnya, Emil menyebut korban tewas kerusuhan suporter itu berjumlah 174 orang berdasarkan data BPBD Jatim.
“Mengacu pada data Dinas Kesehatan Malang, hasil rekapitulasi 25 rumah sakit rujukan di wilayah Malang, dari data 174 orang meninggal dunia sebelumnya dimungkinkan temuan potensi data ganda yang terinput BPBD karena beberapa korban meninggal dunia banyak yang dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain untuk kepentingan identifikasi,” kata Emil, Minggu (2/10/2022).
Emil Dardak menyebutkan, jumlah korban kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang terdata 131 orang meninggal dunia, 31 luka berat dan 253 luka ringan hingga sedang. Revisi ini karena sebelumnya ada 2 sumber data yang masuk dari BPBD Jawa Timur dan Dinkes Malang.
Dari data BPBD Provinsi Jawa Timur tercatat ada 174 orang korban meninggal dunia, namun dari data tersebut dimungkinkan adanya potensi data ganda karena beberapa korban meninggal dunia banyak yang tidak bisa diidentifikasi karena tidak memiliki identitas sehingga harus dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainya guna kepentingan identifikasi oleh tim DVI Polri,” papar Emil.
Oleh karenanya untuk akurasi data, Emil mengatakan, mengacu pada data rekapitulasi 25 rumah sakit di wilayah malang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Malang yakni terekap 131 orang meninggal dunia, 31 orang luka berat, dan 253 orang luka ringan dan sedang.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono