get app
inews
Aa Read Next : Ini Dia 12 Kampung Tematik Kota Madiun, Ada Sport Centre hingga Peceland

Kisah William Rosenberg Sukses Dirikan Dunkin' Donuts Meski Putus Sekolah

Rabu, 31 Agustus 2022 | 06:06 WIB
header img
Kisah William Rosenberg sukses dirikan Dunkin' Donuts meski putus sekolah. (Foto: IG Dunkin')

BOSTON, iNewsMadiun.id - Restoran waralaba Dunkin Donuts sudah tidak asing di telinga masyarakat pecinta kuliner. Selain dikenal karena memiliki produk khusus donat, jaringan franchise asal Amerika Serikat ini ternyata salah satu perusahaan donat multinasional yang pertama kali masuk ke Indonesia.

Di balik kesuksesan Dunkin' Donuts, ada sosok pria bernama William Rosenberg. Dia lahir di Boston, Massachusetts pada 1916. William merupakan satu dari empat anak Nathan Rosenberg, pemilik toko kelontong, dan Phoebe Rosenberg née Swart, imigran Yahudi dari Eropa Timur. 

BACA JUGA:
Perjalanan Sido Muncul, Perusahaan Jamu yang Dulu Nyaris Bangkrut hingga Masuk Forbes

Dia tumbuh di bagian Dorchester, sebuah wilayah kelas pekerja Boston dan dididik di sekolah umum. Namun akibat terhimpit masalah keuangan, dia terpaksa meninggalkan sekolah saat duduk di kelas delapan demi membantu mendukung keluarganya, yang kehilangan tokonya di era Depresi Besar. 

Setelah mencoba sejumlah pekerjaan yang berbeda, pada usia 14 tahun, William memilih bekerja untuk Western Union, sebuah perusahaan pengiriman. Pada usia 17 tahun, dia mulai bekerja sebagai pengemudi truk es krim untuk Simco, korporasi yang mendistribusikan es krim dari truk-truk berpendingin.

BACA JUGA:
Idap Masalah Kesehatan Mental, Perempuan Ini Sukses Bisnis, Punya Harta Rp3,2 Triliun
 

Prestasinya terus meningkat seiring waktu, dari mulai kurir pengantar hingga manajer penjualan nasional yang dicapai pada usia 20 tahun.

Pada awal Perang Dunia II, William bergabung dengan Bethlehem Steel Company di Hingham, Massachusetts. Dia juga sempat menjadi delegasi serikat buruh Yahudi yang pertama saat itu.

BACA JUGA:
Kisah Lahirnya Pizza Hut, Berawal dari Bekas Bar Jadi Waralaba Pizza Terbesar di Dunia

Setelah perang, ide bisnisnya muncul. William meminjam sekitar 1.000 dolar AS dan menggunakan pengetahuannya tentang distribusi makanan untuk membuka perusahaan pertamanya tentang "Layanan Makan Siang Industri", sebuah perusahaan yang mengirim makanan dan camilan untuk para pekerja pabrik di pinggiran Boston, Massachusetts

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut