JAKARTA, iNewsMadiun.id - Perusahaan otobus (PO) di Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Namun, tak sedikit yang gugur setelah dipegang generasi penerusnya.
Mereka kalah bersaing dan tidak bisa melanjutkan visi pendahulunya. Meski demikian, beberapa PO bus justru bertambah maju setelah dipegang generasi kedua.
Perpaduan antara pengalaman matang sang pendiri dengan generasi kedua yang berpikiran lebih modern, menjadikan perusahaan otobus dapat diterima penumpang dengan baik. Ada yang sudah ditinggal sang pendiri, ada pula yang memegang estafet sebagai direktur operasional.Penasaran PO bus mana yang lebih maju di tangan generasi kedua? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Kamis (10/8/2022), berikut deretannya.
1. PO Haryanto
Siapa yang tidak kenal dengan PO asal Kota Kudus, Haryanto. PO yang satu ini sangatlah tidak asing ditelinga busmania. Kepopuleran Haryanto paling tinggi dibanding PO yang lain.
Ini bukan tanpa alasan, sejak dulu Haryanto terus memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. PO Haryanto didirikan oleh H Haryanto, saat ini operasional perusahaan dipegang generasi kedua, Rian Mahendra.
Pria bersahaja ini mengaku hanya lulusan SMP karena lebih senang berada di lapangan menemani sang ayah mengelola bus. Meski demikian dia sempat mondok di pesantren untuk mendalami agama.
2. PO Sinar Jaya
Bisnis PO Sinar Jaya terus melesat sampai saat ini. Prestasi Sinar Jaya juga tak perlu diragukan lagi, hingga berhasil mengantongi rekor MURI, PO bus dengan penghargaan terbanyak dari Kementerian Perhubungan.
Saat ini PO Sinar Jaya sudah memiliki lebih dari 1.000 armada bus. Sinar Jaya saat ini dikendalikan anak sang sang pendiri Herman Rusly, yakni Teddy Kurniawan Rusly.
Diketahui dia adalah lulusan Jerman. Teddy melanjutkan bisnis PO bus setelah sang ayah meninggal.
Editor : Arif Handono