LONDON, iNewsMadiun.id - Seorang pria di Inggris kehilangan uang senilai 181 juta dolar AS setara Rp2,7 triliun dalam bentuk Bitcoin. Pasalnya dia telah membuang hard drive yang berisi Bitcoin tersebut. James Howells (36) asal Newport di Wales Selatan, Inggris kini terus berusaha mendapatkan hard drive yang pernah dia buang.
Kisah apes ini bermula saat tahun 2013, dia memiliki dua hard drive sebesar iPhone 6 yang disimpan di laci meja. Di salah satu hard drive tersebut tersimpan 8.000 mata uang kripto Bitcoin, hasil penambangan yang dilakukan pada tahun 2009. Bitcoin diperdagangkan di harga Rp327.198.538 per koin menurut data Coingecko. Awalnya, dia bermaksud membuang hard drive yang kosong. Apes, dia justru membuang hard drive berisi ribuan BTC ke tempat sampah.
Selama bertahun-tahun, dia berusaha meminta izin kepada dewan kota Newport untuk menggali tempat pembuangan sampah kota demi mencari hard drive berisi Bitcoin tersebut. Sayang upayanya belum juga berhasil. Dewan kota beralasan tindakan pencarian itu akan memakan biaya besar dan bisa merusak lingkungan. Upayanya pun tak sia-sia. Saat ini, dia justru mendapat suntikan dana dari sebuah perusahaan ventura agar dapat melakukan penggalian. Dari laporan dari SCMP, proposal barunya yang bernilai 11 juta dolar AS dan ndidukung oleh pendanaan modal ventura untuk mencari hingga 110.000 ton sampah.
Dia berharap dapat mempresentasikannya ke dewan dalam beberapa minggu mendatang. Dia berharap dapat membujuk dewan agar memberinya izin mencari hard drive yang terbuang. Tak hanya itu, sejumlah upaya juga telah dilakukan oleh Howells. Mantan pekerja di bidang TI itu menyatakan dirinya akan melakukan penyortiran sampah yang akan dilakukan oleh anjing robot dan manusia. Anjing robot tersebut merupakan robot kecerdasan buatan (AI) yang telah dilatih untuk mencari hard drive.
Howells memperkirakan penggalian di TPS yang luas akan memakan waktu tiga tahun. Projek tersebut melibatkan gerusan 100.000 metrik ton – atau sekitar 110.000 ton – sampah dengan biaya 11 juta dolar AS. Sementara pencarian di TPS berukuran kecil akan menelan biaya 6 juta dolar AS dan memakan waktu hingga 18 bulan. Dia juga membentuk tim yang terdiri atas delapan ahli termasuk satu penasihat yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang memulihkan data dari black box pesawat ulang-alik Columbia yang jatuh.
“Kami mencoba untuk mencapai proyek ini dengan standar komersial penuh,” kata Howells. Howells mengatakan mesin akan menggali sampah yang selanjutkan akan disortir di fasilitas terdekat. Manusia dan mesin AI dari perusahaan teknologi di Oregon akan menyortirnya. Lengan mekanik kemudian akan memilih objek apa pun yang dideteksi sebagai hard drive. Lebih lanjut, Howells mengatakan selama perangkat tidak retak, ada kemungkinan 80-90 persen data bisa diambil. Di sisi lain, belum diketahui apakah upaya tersebut akan berakhir dengan baik atau tidak.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono