Salah satunya ditembakkan dari Laut Barents utara dan berhasil mengenai target, yakni fasilitas latihan AL di darat berjarak sekitar 500 km dari lokasi penembakan.
Zircon dapat melesat dengan kecepatan hipersonik yakni mencapai setidaknya 9 Mach atau lebih dari 11.000 kilometer per jam.
Saat melesat secepat itu, rudal masih bisa mempertahankan kemampuan untuk bermanuver. Dengan melesat secepat itu, Zircon tidak mungkin dicegat, bahkan dideteksi oleh sistem pertahanan anti-pesawat yang ada saat ini, termasuk milik Amerika Serikat (AS).
Sistem pertahanan yang ada saat ini didesain untuk mencegat proyektil yang melaju lebih lambat.
Meski menyandang status rudal anti-kapal, Zircon punya fungsi serbaguna, yakni menyerang target di darat.
Selain kapal permukaan, Zircon juga akan digunakan kapal selam. Uji tembak pertama dari kapal selam dilakukan kapal nuklir Severodvinsk pada Oktober 2021.
Editor : Arif Handono