"Mulai dari Jerman ke Polandia. Dari Polandia kami mengikuti, beliau naik kereta api 12 jam sampai ke Ukraina," katanya. Menurutnya, perjalanan Jokowi di Eropa, khususnya ke Ukraina dan Rusia membawa misi perdamaian. Hal itu sesuai dengan politik bebas-aktif Indonesia. Diketahui bahwa dalam empat bulan terakhir konflik kedua negara itu telah memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi dan relasi antarnegara.
"Mudah-mudahan ini adalah misi damai yang bisa kita berikan kepada dunia dan dalam politik bebas-aktif kita ditunjukkan. Bagaimana seorang Jokowi peduli kepada persoalan dunia karena akibat perang ini bahan pangan naik, energi naik, relasi antarnegara menjadi tidak nyaman semuanya," jelas Ganjar. Di Ukraina, Jokowi dijadwalkan akan bertemu Presiden Volodymyr Zelensky. Setelah itu, Jokowi akan bertolak ke Rusia untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin. Tujuan pertemuan itu agar kedua negara menghentikan perang. "Mudah-mudahan dari Pak Jokowi nantinya bisa mendapatkan satu solusi di antara banyak negara dan rakyat akan menjadi senang, di negara manapun," ujarnya.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono