LONDON iNewsMadiun.id - Pangeran Charles, pewaris tahta kerajaan Inggris, diketahui telah menerima sebuah koper berisi uang tunai €1 juta (Rp15,6 miliar) dari seorang sheikh Qatar yang kontroversial. Itu diungkap oleh seorang mantan penasihat Pangeran Charles kepada Sunday Times of London, pada hari Minggu (27/6/2022).
Menurut laporan tersebut, koper itu adalah salah satu dari tiga lot uang tunai—dengan total €3 juta—yang diterima Pangeran Charles secara pribadi antara 2011 hingga 2015. Sang pemberi uang tunai, lanjut laporan tersebut, adalah Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani, mantan perdana menteri Qatar yang dijuluki "HBJ".
Pada satu kesempatan, Sheikh Hamad (62) menghadiahkan Pangeran Charles dengan €1 juta, yang dilaporkan dimasukkan ke dalam koper di Fortnum & Mason, department store mewah yang memiliki piagam kerajaan untuk menyediakan bahan makanan dan teh untuk sang pangeran.
Di sisi lain, Charles (73), menerima koper berisi €1 juta selama pertemuan pribadi di Clarence House pada tahun 2015.
“Semua orang merasa sangat tidak nyaman dengan situasi ini,” kata mantan penasihat Prince of Wales tersebut, yang menolak untuk diidentifikasi.
"Satu-satunya hal yang bisa kami lakukan adalah menghitung uang dan membuat catatan bersama tentang apa yang telah kami lakukan," ujarnya.
"Dan kemudian menghubungi bank."
Belum jelas imbalan apa yang diberikan kepada Sheikh Hamad. Uang dalam jumlah besar itu dilaporkan disimpan ke Prince of Wales’s Charitable Fund (PWCF), sebuah entitas pemberi hibah yang diam-diam membiayai proyek-proyek kesayangan sang pangeran—dan digunakan untuk membayar tagihan di tanah pedesaannya di Skotlandia.
"Badan amal itu melakukan tata kelola yang sesuai dan meyakinkan kami bahwa semua proses yang benar telah diikuti," kata pihak juru bicara Clarence House.
Tetapi pengungkapan itu memicu pembicaraan tentang "budaya akses tunai" di sekitar Pangeran Charles—datang hanya beberapa bulan setelah ajudan lamanya, Michael Fawcett, dipecat dari badan amal di tengah tuduhan bahwa dia menggunakan posisinya untuk membantu seorang miliarder Arab Saudi menerima "visa emas" dan gelar kehormatan kerajaan yang tinggi. iNewsMadiun
Editor : Arif Handono