PESUGIHAN berasal dari bahasa Jawa yang artinya alat atau cara untuk mencari kekayaan. Biasanya jika mendengar kata pesugihan maka pikirannya langsung mengarah kepada makhluk halus semacam: tuyul, babi ngepet, buto ijo, Ratu Kidul, dan lain-lain. Intinya berkaitan dengan permintaan bantuan kepada jin tertentu yang dijadikan tuan atau sosok yang diyakini memiliki kemampuan mendatangkan kekayaan.
Harus diakui di era sekarang ini, mendapatkan kekayaan tidaklah mudah (Tentunya bagi yang malas bekerja dan berusaha. Sedangkan bagi yang rajin bekerja selalu berpeluang mendapatkan harta kekayaan). Karena itulah tidak heran jika kemudian banyak orang yang berlomba-lomba mendapatkan uang berlimpah dengan menghalalkan segala cara, termasuk salah satunya melalui pesugihan.
Meskipun pertaruhannya sangat berat, yaitu nyawa mereka sendiri atau bahkan keluarga dan orang-orang yang mereka cintai yang harus ditumbalkan atau dikorbankan. Namun kenyataannya, tetap saja banyak yang berani melakukannya. Bagi mereka yang gelap mata adalah bagaimana bisa lepas dari kesulitan hidup. Ini sikap buruk yang harus dijauhi.
Tempat keramat yang dijadikan lokasi pesugihan tergolong sangat banyak. Itulah sebabnya, sejumlah tempat ritual pesugihan menunjukkan betapa banyaknya lokasi pesugihan yang ada sekaligus kisah-kisah yang menyertainya.
Namun demikian, jika dibaca secara jernih, tentu pembaca akan dapat mengetahui bahwa nyaris semua kisah yang berkaitan dengan pesugihan selalu menunjukkan dampak yang sangat buruk dan berbahaya bukan hanya untuk pelaku pesugihannya, melainkan juga bagi orang-orang terdekat dengan sang pelaku pesugihan tersebut.
Itu artinya, banyak dari pelaku ritual pesugihan yang telah mencicipi hasil jerih payah mereka melakukan kerjasama dengan makhluk halus, namun bersamaan dengan itu menimbulkan azab dan dampak yang sangat buruk. Sehingga tidak sepatutnya kita meniru langkah mereka yang telah sesat dan disesatkan oleh Iblis laknatullah.
Memilih jalan pesugihan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang dilanda problematika yang merasa tidak ada jalan lain untuk menyelesaikan problematikanya. Lalu mereka memilih jalan penyelesaian yang menjurus kemusyrikan, yaitu jalan penyelesaian yang terkait dengan unsur mistik, supranatural atau sesuatu yang menyimpang dari syariat yang dibawa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.
Padahal, meskipun jalan kemusyrikan bernuansa mistik itu sudah ditempuh sekuat tenaga agar permasalahan yang dihadapi dapat teratasi, tetapi kenyataannya permasalahan tidak juga terselesaikan.
Boleh jadi diantara pembaca sudah pernah mendengar beragam bentuk pesugihan. Di sini, penulis hendak mengurai sekilas bentuk pesugihan yang berkaitan dengan uang. Pesugihan ini sebenarnya sarat dengan penipuan. Namun karena kuatnya mitos yang berkembang, sehingga seolah-olah bentuk pesugihan ini tampak benar-benar nyata atau menghasilkan. Padahal semua itu tidak lebih dari isapan jempol belaka.
Diantara mitos supranatural pesugihan yang berkaitan dengan uang adalah:
Uang Pulang pergi, Uang Balik, Uang Meteng, Uang Jual Musuh, Uang Jual Bojo, Uang Pinjaman/ Utang Ghoib, Uang Jaran Penoleh, Uang Bulus Putih, tokek gede, jualan sate gagak, kantong macan, dan lain-lain.
Demikian sekilas pesugihan yang berkaitan dengan uang. Semua pesugihan di atas membutuhkan mahar yang tidak murah. Misalnya, minyak tertentu, kerbau, kambing kendit dan lain-lain. Apabila kesulitan mendapatkan, diharuskan mengganti dengan sejumlah uang yang tidak sedikit.
Tentu saja banyak mitos supranatural yang terkait dengan pesugihan uang, seperti mitos uang brazil, penarikan uang gaib, dan lain-lain. Semua itu tidak lebih dari mitos yang berkembang sejak lama. Mitos yang justru sarat dengan unsur penipuan. Waspadalah.sumber:gus7.wordpress.com
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait
