Penuh Haru, Tadarus Jadi Kegiatan Rutin di Lapas Perempuan Malang saat Bulan Ramadhan

Avirista Midaada
Warga binaan di Lapas Malang tadarus Alquran. (Foto: celebrities.id/Avirista)

MALANG, iNewsMadiun.id - Selama bulan Ramadhan, warga binaan muslim di Lapas Wanita (Lapas) Kelas II A Malang rutin melakukan pengajian. Selain itu, mereka juga akan menerima pembinaan rohani lebih sering dari biasanya.

Kegiatan tadarus Ramadhan sendiri mendapat alokasi waktu selama empat jam per hari. Para warga binaan ini membagi beberapa kelompok dengan memusatkan kegiatan tadarus di Aula Kartini Lapas Perempuan Kelas II A Malang. 

Nuansa Ramadhan jadi semakin kental terasa tatkala lantunan ayat-ayat suci Alquran merdu terdengar saat memasuki ruangan Aula Kartini. Aula yang berlokasi di tengah kompleks lapas ini juga berfungsi sebagai masjid untuk ibadah dan kegiatan keagamaan Islam bagi warga lapas beragama Islam.

Para warga binaan yang telah dibagi kelompok ini duduk melingkar. Masing-masing kelompok biasanya terdiri dari empat sampai lima orang dengan pembagian bacaan Alquran-nya. Sementara, ada satu orang yang memimpin mengaji dengan menggunakan mikrofon dan pengeras suara. 

Terlihat setiap warga binaan perempuan ini begitu khusyu melantunkan ayat-ayat Allah tersebut. Beberapa warga binaan sampai berkaca-kaca tak kuasa menahan haru mengingat kesalahan - kesalahan yang dibuatnya hingga akhirnya masuk ke dalam Lapas Perempuan Kelas II A Malang. 

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Malang Tri Anna Aryati menuturkan, kegiatan tadarus Alquran ini merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini menjadi satu rangkaian dari pondok Ramadhan yang selama ini memang digelar Lapas Perempuan, hanya saja intensitas dan durasi tadarusnya ditambah.

"Kita pusatkan di aula, Alhamdulillah setiap harinya kita bisa khatam sampai 2 - 3 kali, waktunya empat jam setiap harinya," ucap Tri Anna ditemui celebrities.id di Lapas Perempuan, pada Rabu (6/4/2022). 

Menurutnya, waktu empat jam membaca Alquran sehari itu merupakan keinginan para warga binaan. Mengingat selama Ramadan ini beberapa kegiatan reguler di Lapas perempuan dikurangi, sehingga digantikan tadarus Alquran setiap harinya. 

"Itu tergantung anak-anak maunya seperti itu, supaya bisa khatam sebanyak mungkin, pertimbangannya seperti itu kami hanya memfasilitasi," ucapnya. 

Tri Anna menuturkan, ada sebanyak 61 warga binaan yang rutin mengikuti kegiatan tadarus di Aula Kartini ini. Sisanya, warga binaan lainnya yang beragama islam tetap diwajibkan membaca Alquran di blok masing-masing dengan pengawasan dan penilaian dari pihak Lapas. Di mana setiap penilaian yang dilakukan akan mempengaruhi dari hak integrasi yang diterima setiap warga binaan. 

"Yang lainnya di kamar masing-masing mereka juga banyak yang melakukan.  Kalau di kamar mungkin bisa lebih khusyu dan banyak bisa melakukan aktivitas lainnya. Jadi, nggak mengganggu teman lainnya. (Kalau pemberian bonus untuk ikut tadarus) tidak ada, hanya akan mempengaruhi penilaian dalam anak anak memperoleh hak integrasi," kata dia. 

Selain membaca Alquran atau tadarus Alquran yang dikoordinir, para warga binaan, dikatakan Tri Anna, pihak Lapas juga mengadakan pembinaan spiritual berupa pondok pesantren selama Ramadan dengan mendatangkan ustad atau tokoh agama. 

Sementara itu seorang warga binaan Asia Iriani mengungkapkan, selama berada di Lapas Perempuan dirinya mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang ditambah selama Ramadhan, mulai tadarus Alquran, berbuka puasa, salat tarawih berjamaah hingga ceramah keagamaan. Menurutnya, ada banyak manfaat yang didapatnya selama berada di dalam Lapas Perempuan Kelas II A Malang dari sisi spiritual. 

"Selama menjalani tahanan di sini banyak manfaat yang saya rasakan. Selama kami mengikuti tadarus di lapas ini insyaallah kadang-kadang satu bulan itu kita bisa khatam 20an - 30 kali," ucap perempuan yang tersangkut kasus suap DPRD Kota Malang tahun 2018 lalu. 

Perempuan yang dulunya berada di Komisi B ini divonis hukuman empat tahun penjara subsider satu bulan tersebut, kini telah menjalani hukuman tiga tahun penjara. Selama tiga tahun di lapas, terlebih saat momentum Ramadhan ini, Asia merasa ada perubahan drastis yang dialaminya. 

"Alhamdulillah saya merasakan secara pribadi maupun teman-teman yang lain banyak sekali manfaat, banyak sekali perubahan dan yang lebih penting lagi kebersamaan kami sesama napi lebih ada silaturahmi yang lebih dekat," katanya. 

"Jadi yang secara pribadi saya rasakan keimanan saya dan juga dengan adanya tilawah di bulan Ramadhan ini kebanyakan saya dan teman-teman banyak peluang dan waktunya untuk banyak beribadah, banyak bertilawah, banyak bersedekah, itu yang saya rasakan," ujar dia. 

Lain pula dengan Indah Nuari, perempuan yang divonis 9 tahun penjara akibat mengonsumsi narkoba ini mengaku lebih tenang hatinya saat melantunkan ayat-ayat Alquran selama kegiatan tadarus. Apalagi selama Ramadhan ini waktu membaca Alquran lebih lama dibandingkan hari-hari biasanya di luar Ramadhan. 

"Satu harinya bisa satu sampai dua kali katam. Jadi satu bulan 50 - 60an. Dua kali itu kelompok, satu kelompok 4 orang. Jadi dua juz dibagi, 50 - 60 khatam," tuturnya.

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network