Mereka memperdebatkan, apakah mereka akan membiarkan musuh mereka, Napoleon Bonaparte, untuk memasuki Moskow atau tidak. Bagaimana pun, Moskow tetap dianggap kota penting meski saat itu statusnya bukan lagi ibu kota Rusia. Pertimbangannya, menyerahkan kota Moskow kepada Prancis merupakan aib.
Di sisi lain, jika memaksakan diri untuk mempertahankannya, maka akan menyebabkan penderitaan lebih lanjut. Apalagi pasukan Rusia saat itu kelelahan dan kehilangan sekitar 45.000 tentara selama Pertempuran Borodino yang berlangsung seminggu sebelumnya.
Namun, dengan banyak pertimbangan, Jenderal Mikhail Kutuzov memerintahkan pasukannya untuk mundur. Dia lebih memprioritaskan penyelamatan pasukannya dari pada mempertahankan Moskow. "Yang Mulia, Napoleon boleh jadi memasuki Moskow, tapi tidak berarti dia menaklukkan Rusia," tulis Kutuzov pada Imperator Aleksandr I.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait