Bangunannya yang begitu besar, membuat konstruksinya diperkirakan menghabiskan waktu pembuatan paling tidak 10 tahun. Di bangunan candi juga terdapat relief ukiran-ukiran yang sangat jelas mengikuti model tertentu yang dibawa dari India.
Setiap set relief itu menggambarkan cerita yang berkaitan dengan tradisi Buddha, dan sumber-sumber literer,yang juga datang dari India. Tak kurang dari 400 patung dan 1.400 pahatan relief menghiasi dinding-dinding teras.
Pahatan-pahatan itu adalah buku teks mengenai ajaran Mahayana yang tertulis di batu. Dinding terbawah candi itu menggambarkan cerita-cerita mengerikan tentang neraka, dan penderitaan hidup di luar keselamatan.
Selanjutnya, Buddha datang sebagai juru selamat dan dalam bentuk seekor gajah putih mendekati calon ibunya. Dia dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta yang juga disebutkan Gautama.
Dia adalah anak Ratu Maya dan sejak lahir sudah punya kemampuan seperti orang dewasa.
Sementara ada satu gambar di Candi Borobudur menggambarkan Ratu Maya mencekal ekor gajah mati, dan melemparkan badan raksasa itu melewati tujuh tembok.
Singkat cerita, Candi Borobudur ini menggambarkan keutamaan yang dipraktekkan Bodhisattwa dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya, dan yang akan dipraktekkan oleh Bodhisatwa-Bodhisatwa di masa depan.
Teras - teras candi diisi beragam pahatan dan dekorasi yang menunjukkan kenikmatan hidup dunia.
Dari kemegahan bangunan Candi Borobudur terlihat jelas bagaimana Raja Syailendra, pastilah penguasa yang sangat kaya dan kuat, sehingga mereka bisa membangun monumen sebesar dan sempurna layaknya Candi Borobudur.
Apalagi dengan pernikahan putra Syailendra bernama Samaragrawira dengan putri pewaris Kerajaan Sriwijaya, yang kian menguatkan dari sisi perekonomian.
Alhasil dari penggabungan kekayaan Jawa dan Sumatera inilah membuat Syailendra tak kesulitan membangun sebuah bangunan yang begitu besar dan megah saat itu. Bahkan kini menjadi candi termegah di Indonesia hingga diakui sebagai keajaiban dunia. iNews Madiun.id
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait