Kalau dulu pengelolaannya sesuai dengan tata kelola manajemen modern, maka sekarang modern yang dimaksud harus bermigrasi ke jalur digital. Digitalisasi bisa dimulai dari Kartu Tanda Anggota (KTA) Muhammadiyah. Sekarang pun bila melihat website pengurusan KTA Muhammadiyah juga sudah menggunakan teknologi terbaru. Mengurus KTA Muhammadiyah bisa secara online tanpa ribet lagi. Demikian juga dengan sedekah melalui LazisMu. Sudah demikian mudah sehingga anak-anak milenial pun bisa tinggal klik lantas bersedekah.
Bayangkan bila kemudian warga Muhammadiyah bisa membayar listrik, beli pulsa, jual beli kebutuhan pokok seperti yang dilayani toko online seperti Tokopedia, Traveloka, Lazada, Bukalapak dan lain-lain, maka persyarikatan Muhammadiyah akan berkembang cepat secara ekonomi. Dasarnya sederhana saja, jumlah anggota Muhammadiyah jutaan tidak kalah dengan user Bukalapak, Tokopedia, atau Traveloka.
Nah yang bisa membangun ekosistem digital adalah calon-calon Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengerti dan pakar teknologi informasi (IT). Para ahli IT ini yang diharapkan memberi darah segar bagi Muhammadiyah. Hanya merekalah yang bisa menetukan teknologi apa yang tepat diterapkan dalam digitalisasi Muhammadiyah. Tokoh-tokoh IT bisa diambil dari kampus-kampus Muhammadiyah Tanah Air. Penulis yakin Muhammadiyah tidak kekurangan pakar IT. Barangkali mereka belum muncul karena tidak diberi kesempatan.
Muktamar ke-48 adalah momen yang tepat untuk merenungkan posisi persyarikatan di dunia digital Tanah Air. Muktamar ke-48 di Surakarta juga batu pijakan untuk membangun ekosistem digital Muhammadiyah. Mengutip pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir pada Tabligh Akbar di Kota Blitar, Minggu 14 Agustus 2022, salah satu cita-cita Muhammadiyah adalah mewariskan Indonesia maju kepada generasi Muhammadiyah ke depan. Semoga digitalisasi Muhammadiyah adalah bagian dari rencana besar mewariskan Indonesia Maju kepada anak cucu kita. Selamat bermuktamar. (Penulis adalah kader Tapak Suci)
Sumber:
- https://nasional.sindonews.com/read/930583/15/din-syamsuddin-usulkan-dirjen-haji-sampai-ustaz-
- https://sasanadigital.com/pilih-marketplace-atau-toko-online-sendiri-pahami-dulu-perbedaannya/
- https://muhammadiyah.or.id/haedar-nashir-hijrah-itu-proses-berkelanjutan/
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait