get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Dia 12 Kampung Tematik Kota Madiun, Ada Sport Centre hingga Peceland

Cerita Mahapatih Halayuda, Jadi Tumbal Perseteruan Dua Wangsa Besar di Majapahit

Selasa, 14 Juni 2022 | 15:34 WIB
header img
Kepemimpinan Jayanegara banyak menimbulkan makar dan pemberontakan. (ilustrasi).

Bahkan, Prasasti Sidateka mengemukakan Dyah Halayuda akhirnya diturunkan dari jabatannya sebagai Mahapatih Majapahit setelah empat sampai lima tahun dari peristiwa pemberontakan Kuti terjadi. Konon, dipecatnya jabatan Dyah Halayuda dari Mahapatih Majapahit tak lepas dari ketidakberhasilannya menyetabilkan kondisi internal di Kerajaan Majapahit. 

Dyah Halayuda dianggap sebagai pembuat fitnah dan kerusakan politik Majapahit sehingga selain hukuman pemecatan, Dyah Halayuda juga dihukum oleh Jayanagara. Perseteruan antarwangsa kuat di Kerajaan Majapahit memang paling menyita perhatian Raja Jayanagara. Karena Wangsa Rajasa yang merupakan saingan politiknya tetap mampu bertahan meskipun banyak pendukungnya sudah berguguran. 

Konon Dyah Halayuda menjadi salah satu tumbal yang disebabkan perseteruan dua wangsa, yang mewakili dua kekuatan besar di Kerajaan Majapahit. Bahkan, perlawanan itu juga hadir dari orang-orang terdekat Raja Jayanagara seperti dharmaputra sejumlah tujuh orang, salah satu di antaranya yakni Ra Kuti dan Ra Tanca.  Pemberontakan Ra Kuti sukses ditumpas oleh Gajah Mada, tetapi Majapahit gagal menumpas pemberontakan dari dharmaputra yang merupakan pendukung Wangsa Rajasa. Setelah itu, Ra Tanca yang merupakan tabib atau dokter istana Majapahit berhasil membunuh Jayanagara saat tengah mengobati sang raja akibat sakit raja singa yang dideritanya.iNewsMadiun

 

 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut