Oleh karena itu para ahli menduga, kemungkinan besar ini adalah paus bungkuk putih kedua dari populasi yang sama. “Ini pertama kalinya saya bisa mengatakan bahwa paus putih yang saya lihat bisa jadi adalah paus putih selain Migaloo. Ini adalah kejadian yang sangat langka,” Wally Franklin, ahli ekologi kelautan di Southern Cross University di Australia yang telah mempelajari Migaloo sejak itu. 1982, kepada situs berita Australia, Nine News.
Penampakan paus putih kedua, yang diyakini para ilmuwan kemungkinan jantan muda, telah memicu spekulasi bahwa paus bungkuk baru itu mungkin adalah putra Migaloo atau kerabat dekat lainnya. Populasi paus bungkuk ini bermigrasi melalui perairan Australia antara Mei dan November sebelum kembali ke selatan ke Antartika untuk memakan krill. Orang-orang telah melihat Migaloo antara akhir Juni dan awal Juli hampir setiap tahun sejak dia pertama kali diamati. Namun, para peneliti menduga bahwa jantan yang lebih muda mungkin yang pertama memulai migrasi tahunan, yang akan menjelaskan kemunculan paus yang baru pada bulan April.
Editor : Arif Handono