MOSKOW,iNewsMadiun.id - Update Perang Rusia-Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim kemenangan dalam pertempuran di Mariupol pada Kamis (21/4/2022). Ia bahkan memerintahkan pasukannya untuk tidak mengambil risiko kerugian lebih banyak dengan menyerbu pabrik baja raksasa yang berisi kantong terakhir perlawanan Ukraina di kota itu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang Rusia Ukraina (Foto: Reuters)
Sebagai gantinya, dia mengarahkan pasukannya untuk menutup pabrik Azovstal "agar tidak ada lalat yang masuk." Pasukan Rusia telah membombardir kota pelabuhan tenggara Ukraina itu sejak hari-hari awal konflik dan sebagian besar membuatnya menjadi reruntuhan. Pejabat tinggi telah berulang kali mengklaim kota itu akan jatuh, tetapi pasukan Ukraina dengan keras kepala memilih bertahan. Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa ribu pejuang, menurut perkiraan Rusia, bersembunyi di labirin terowongan dan bunker di pabrik baja yang luas, ketika pasukan Rusia menggempur situs tersebut dan berulang kali mengeluarkan ultimatum yang memerintahkan mereka menyerah.
Namun pada hari Kamis, seperti yang telah dia lakukan sebelumnya, Putin tampaknya mengubah narasi dan menyatakan kemenangan tanpa harus merebut pabrik baja tersebut. “Penyelesaian pekerjaan tempur untuk membebaskan Mariupol telah sukses,” katanya dalam sebuah penampilan dengan menteri pertahanannya. "Selamat," imbuhnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Dengan menggambarkan misi sebagai sebuah keberhasilan, Putin mungkin berusaha untuk mengalihkan fokus dari pabrik, yang telah menjadi simbol perlawanan global. Bahkan tanpa pabrik, Rusia tampaknya memiliki kendali atas sisa kota dan pelabuhan vitalnya, meskipun fasilitas itu tampaknya telah rusak parah. Jatunya Mariupol akan mewakili kemenangan terbesar Kremlin dalam perang di Ukraina. Ini akan membantu Moskow mengamankan lebih banyak garis pantai, menyelesaikan jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Crimea, yang direbut Rusia pada tahun 2014, dan memungkinkan Putin untuk mengalihkan lebih banyak kekuatan ke pertempuran yang lebih besar untuk jantung industri di timur Ukraina.
Editor : Arif Handono