JAKARTA, iNewsMadiun.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky muncul di Grammy Awards 2022 untuk memberikan pidato. Dia berterima kasih dan memohon dukungan saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina.
Zelensky, yang adalah seorang komedian dan aktor sebelum memenangkan kursi kepresidenan pada 2019, muncul melalui pesan yang direkam sebelumnya. Dia memperkenalkan penampilan John Legend.
Dilansir dari ET Online, Senin (4/4/2022) dia kemudian meminta para tamu untuk mengisi keheningan perang dengan musik. Zelensky juga menyinggung tentang konflik yang sedang berlangsung.
"Perang tidak membiarkan kita memilih siapa yang bertahan dan siapa yang tetap dalam keheningan abadi. Musisi kami memakai pelindung tubuh, bukan tuksedo. Mereka bernyanyi untuk yang terluka di rumah sakit. Bahkan untuk mereka yang tidak bisa mendengarnya. Tapi musik tetap akan menerobos," kata Zalensky.
"Kami mempertahankan kebebasan kami. Untuk hidup. Untuk mencintai. Untuk bersuara. Di tanah kami, kami melawan Rusia, yang membawa keheningan mengerikan dengan bomnya. Kematian, keheningan. Isi keheningan dengan musik Anda. Isi hari ini, untuk menceritakan kisah kami," sambungnya.
Rusia menginvasi Ukraina bulan lalu, dan artis tenama dunia sejak itu mengumpulkan dukungan untuk negara itu. Ashton Kutcher dan Mila Kunis mengumpulkan lebih dari USD30 juta untuk mendukung Ukraina. Maksim Chmerkovskiy pergi ke Polandia untuk membantu para pengungsi.
Inisiatif BStrong Bethenny Frankel telah mengumpulkan USD100 juta dan terus bertambah. Di Oscar 2022, Jamie Lee Curtis, Youn Yuh Jung dan lainnya berjalan di karpet merah mengenakan pita biru yang bertuliskan "bersama pengungsi" untuk mendukung warga Ukraina yang telah meninggalkan rumah mereka.
Hal tersebut juga bentuk dukungan untuk menghindari kekerasan. Sementara Jason Momoa dan Benedict Cumberbatch menemukan cara berpakaian lainnya untuk mendukung Ukraina yaitu dengan menggunakan kotak saku biru-kuning, dan pin bendera Ukraina, masing-masing.
"Saya hanya ingin mewakili krisis pengungsi, membuat orang bangun dan menyadari bahwa ini adalah krisis kemanusiaan. Krisis pengungsi sangat nyata. Pengungsi sangat nyata. Mereka membutuhkan bantuan, mereka membutuhkan rumah, dan mereka membutuhkan dukungan," ujar Curtis.
Editor : Arif Handono