“Kebanyakan dari mereka adalah warga negara Eropa serta Kanada,” kata Konashenkov, seraya menambahkan pasukan Rusia telah memblokir komunikasi radio mereka yang berada di dalam pabrik, seperti dikutip dari RT, Senin (18/4/2022).
Rusia menawarkan kepada tentara Ukraina, baik personel militer maupun sipil, yang berada di Azovstal untuk meletakkan senjata sampai batas waktu yang ditentukan yakni Minggu pukul 06.00 waktu Moskow, kemudian mereka akan dibiarkan pergi. Namun Ukraina menolak menyerah dan melanjutkan pertempuran. Setelah penolakan itu, serangkaian serangan rudal, artileri, dan persenjataan berat lainnya menghantam Mariupol pada Minggu sore.
“Jika ada perlawanan lebih lanjut, semuanya akan dimusnahkan. Biar saya ingatkan Anda, tentara bayaran asing tidak punya status 'pejuang' di bawah Hukum Humaniter Internasional. Mereka datang ke Ukraina untuk mendapat uang dengan membunuh orang Slavia. Oleh karena itu, hal terbaik yang menanti mereka adalah pertanggungjawaban pidana dan hukuman penjara yang lama,” kata Konashenkov.iNews Madiun
Editor : Arif Handono