Sementara itu Wakasatnarkoba AKP Anton Widodo mengungkapkan, RK ini menerima sejumlah bonus dari BN untuk mengambil ganja dari BN di ladang tebu.
"Belum sempat mengedarkan nanti barang itu akan diambil sama orangnya BN, yang punya barang disuruh nyimpan dulu, nanti ada yang mau ngambil. Dia dapat bonus, sudah dapat di luar barang itu," ucapnya.
Sedangkan tersangka RK mengaku memang sengaja menyimpan ganja keris sejak Januari hingga Maret 2022. Ia mengaku menunggu perintah dari BN, agar ada orang yang mengambil barang haram dari rumahnya.
"Di simpan di rumah, nunggu perintah mau diambil sama orangnya BN. Disimpan dari Januari sampai Maret nunggu orangnya BN," kata RK.
Akibat perbuatannya, RK kini dijerat dengan Pasal 111 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 tahun 2019 mengenai narkotika. "Tersangka diancam minimal lima tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara. Dengan dengan minimal Rp 800 juta maksimal Rp 8 miliar ditambah sepertiga hukuman," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono