get app
inews
Aa Text
Read Next : Sepenggal Kisah Kerajaan di Nusantara sebelum Masehi dan Awal Mula Penduduk Pulau Jawa

Peninggalan-peniggalan Kerajaan Mataram Kuno Era Mpu Sindok yang Tersebar di Malang

Jum'at, 11 Februari 2022 | 08:59 WIB
header img

MALANG, iNewsMadiun.id - Banyak peninggalan dari Mataran kuno Era Mpo Sindok tersebar di wilayah malang. Raja Mpu Sindok adalah raja pertama Mataram Kuno setelah sempat berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur akibat letusan gunung yang meluluhlantakkan istana Mataram Kuno.

Pada buku "Airlangga : Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI" dari Ninie Susanti, Mpu Sindok sebenarnya masih berasal dari Dinasti Sailendra, sesuai kedudukannya sebelumnya sebagai Rakai Halu dan Rakai Hino, pada masa pemerintahan Rakai Layang dan Rakai Sumba Dyah Wawa. Namun dia dianggap sebagai pendiri dinasti baru, yakni Dinasti Isana.

Di Malang sejumlah temuan bangunan situs kuno yang identik dengan gaya Kerajaan Mataram Kuno menunjukkan wilayah kekuasaan Mpu Sindok, sampai meliputi wilayah Malang.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menyatakan, dari hipotesis referensi sejarah-sejarah yang ada, terdapat sejumlah konstruksi situs kuno di era Kerajaan Mataram Kuno masa Mpu Sindok, yakni Situs Pendem, Situs Langlang, dan Situs Srigading.

“Sejaman, ini sama Pendem hipotesisnya itu. Mendukung ini dari abad 10. Kemudian relief kepalanya tadi gaya mataram kuno, bukan gaya Jawa Timuran, sejauh itu datanya. Kemudian sambil nanti cari datanya,” kata Wicaksono.

Menurutnya, bangunan–bangunan peninggalan Mataram Kuno era Jawa Tengah identik dengan konstruksi batu bata berukuran besar. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan arca yang ditemukan di sekitar Situs Srigading, yang tengah dilakukan penggalian oleh BPCB Jatim.

“Dari ciri-cirinya memang arca itu bergaya Mataram Kuno. Ciri-ciri khusus kita temukan di sini salah satunya bas relief, sama seperti di Borobudur dan Prambanan gaya reliefnya. Kemudian ukuran batanya cukup besar. Jadi kita identifikasi ini memang berasal dari pra Majapahit. Ukuran batanya panjang 35 setimeter, lebar 22 sentimer, dan ketebalan 10-11 sentimeter,” katanya.

Wicaksono menambahkan, arca bergaya arsitektur Jawa Tengah ini ditemukan di sudut barat daya dari struktur bangunan. Namun sayang arca itu patah di bagian mulut ke bawah, tetapi ada dugaan ada bagian tubuh yang belum ditemukan.

“Kita duga itu bagian dari tubuh, dari penggambaran terlihat hidungnya sangat mancung, dan dengan mata terbuka menghadap ke bawah, memang ada di bagian tubuh,” ucapnya.

Wicak, panggilan akrabnya menambahkan, arca yang ditemukan itu bukan merupakan dewa. Mengingat arca ini menggunakan seolah menggunakan kain yang digulung ke atas.

“Yang menarik adalah tutup kepalanya. Dia bukan mahkota, kalau dewa digambarkan dia memakai mahkota dengan hiasan mahkota. Tapi ini tidak, dia seperti menggunakan gelung, kemudian ditarik ke atas,” tuturnya.

Arca itu disebut Wicak, juga identik dengan temuan relief yang ada di Candi Borobudur, yang identik dengan seorang tabib. “Kalau saya sementara ini mengidentifikasinya seperti tabib.

Ada yang bilang itu seperti topi China, tapi kalau topi China itu caping. Agak ke atas. Kalau ini gulungan, gelung. Kalau saya kemarin lihat di Borobudur, itu ada relief tabib yang menggunakan relief seperti itu,” ujarnya.

Sebelumnya warga setempat dan pemerhati budaya juga sempat menemukan benda bersejarah berupa yoni, lingga, arca perempuan dengan banyak tangan, yang diidentifikasi sebagai Durga, arca sapi tanpa kepala mungkin Nandi. Kemudian arca membawa pentungan, arca seperti itu Dwarapala. Sayang dari benda–benda itu, hanya yoni yang tersisa sebab seluruhnya hilang dicuri orang tak dikenal.

“Pertama mendapatkan laporan itu tahun 1985-1986 dari pemerihati budaya, dan melihat ada keberadaan situs yang berada di gundukan tanah. Saat itu ada yoni dan tiga arca,” ucapnya. iNews Madiun

 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut