Tapi tikus menyadari kesempatan menang sangat kecil karena badannya yang juga kecil serta kemampuan berenangnya yang kurang baik.
Kucing kemudian berkata kepada tikus, "Karena badan kita kecil, kemampuan lari kita tidak cepat, kita harus bangun tidur lebih cepat."
"Kerbau biasaanya bangun lebih pagi. Kita minta kerbau untuk membangunkan kita pada hari perlimbaan," kata kucing.
Tikus gembira dengan usulan kucing. Pada hari perlombaan, sebelum matahari terbit, kerbau menepati janjinya membangunkan tikus dan kucing. Kerbau juga berbaik hati membolehkan kucing dan tikus naik ke atas badan besarnya.
Perjalanan menuju sungai pun dilalui oleh kucing, tikus, dan kerbau. Setibanya di pertengahan sungai, tikus yang merupakan hewan cerdik dan penuh perhitungan tiba-tiba mendorong kucing hingga ke jatuh ke sungai.
Saat itu kerbau tidak mengetahui hal tersebut. Dia hanya fokus pada pertandingan, sehingga tidak merasakan kucing tak lagi di tubuhnya karena telah jatuh ke sungai.
Ketik hampir mendekati titik akhir perlombaan, tikus lagi-lagi melakukan tindakan yang cerdik. Sekuat tenaga dia meloncat dari badan kerbau dan mendarat di daratan. Kemudian dia berlari dengan cepat menuju titik akhir perlombaan.
Tikus akhirnya berhasil menjadi yang pertama mencapai titik akhir perlombaan. Sesaat kemudian kerabu tiba di urutan kedua. Setelah itu berturut-turut muncul macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan terakhir babi.
Editor : Arif Handono