Pada tahun 1839, penguasa lokal di Gabon menandatangani kedaulatan dan memberikan izin kepada Prancis untuk memerintah negara tersebut. Pada tahun 1875, seorang penjelajah Prancis bernama Pierre Savorgnan de Brazza memulai ekspedisinya ke Gabon, dan sementara itu, ia juga mendirikan Franceville, salah satu kota terbesar di negara tersebut. Gabon secara resmi menjadi koloni Prancis pada tahun 1885, dan akhirnya menjadi salah satu dari empat koloni di Afrika Khatulistiwa Prancis pada tahun 1910.
Aturan Prancis menghadapi perlawanan kecil dari warga Gabon. Namun, kerja paksa dan pajak tenaga kerja untuk kesehatan masyarakat menyebabkan campur tangan yang cukup besar dari masyarakat. Bertahun-tahun kemudian, sebuah kelompok elit dibentuk untuk mempromosikan gerakan 'pro-Prancis' tetapi 'anti-kolonialis'.
Anggota kelompok ini kemudian menjadi politisi selama Republik Prancis Keempat dari tahun 1946 hingga 1958 ketika Gabon menjadi wilayah luar negeri Prancis, tetapi dengan perwakilan dan majelisnya sendiri. Pada tahun 1958, Gabon menjadi republik otonom Prancis. Akhirnya, pada 17 Agustus 1960, setelah serangkaian perjanjian kerja sama, Gabon diberikan kemerdekaan dan kedaulatan penuh.
Demikian sejarah kemerdekaan Gabon, negara yang memiliki tanggal kemerdekaan sama dengan Republik Indonesia, yakni 17 Agustus.