Dilansir dari situs Kemenlu RI, Rabu (16/8/2023), Republik Gabon adalah sebuah negara berdaulat di pantai barat Afrika Tengah yang terletak di garis khatulistiwa dan berbatasan dengan Guinea Ekuatorial, Kamerun, Republik Kongo, dan Teluk Guinea. Dengan luar wilayah sekitas 270.000 kilometer persegi, populasi Gabon diperkirakan mencapai 1,7 juta orang.Sejak Kemerdekaannya dari Perancis pada 17 Agustus 1960, Gabon memiliki tiga presiden.
Pada awal 1990-an Gabon mengadopsi sistem multi partai dan konstitusi demokratis untuk proses pemilu yang lebih transparan. Pada saat itu juga, banyak lembaga pemerintah Gabon mengalami reformasi birokrasi. Gabon merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2010-2011.
Setelah kematian mantan Presiden Bongo El Hadj Omar Bongo Ondimba yang merupakan salah satu mantan kepala negara terlama di Afrika pada tahun 2009, Gabon dipimpin oleh anak mantan Presiden Bongo, Ali Bongo. Meskipun kondisi politik dibatasi dan populasi yang kecil, dengan sumber daya alam yang melimpah dan dukungan asing yang cukup telah membuat negara ini menjadi lebih stabil. Hal tersebut telah membuat Gabon menjadi negara termakmur dengan tingkat GDP tertinggi ketiga dikawasan sub-sahara setelah Equatorial Guinea dan Botswana.
Sejarah Hari Kemerdekaan Gabon
Diterjemahkan dari NasionalToday.com, Portugis, dipimpin oleh navigator mereka, Diego Cam, adalah pemukim Eropa pertama di Gabon, tiba pada tahun 1472. Mereka menamai tempat itu 'Gabon' setelah istilah Portugis 'Gabão' yang berarti 'jubah'. Menariknya, pembukaan Como Sungai itu juga disebut 'Rio do Gabao' atau hanya 'Gabao.' Orang Portugis mendirikan perkebunan gula dan mengembangkan perdagangan di daratan.
Perdagangan mereka berkembang pesat dan menyebar ke sebagian besar negara Eropa. Pada akhir 1500-an, pesaing Belanda, Inggris, Prancis, dan Spanyol juga mulai memperdagangkan alkohol, kain, senjata api, dan barang-barang besi untuk gading, kayu keras, dan budak.
Perdagangan budak ini menarik perhatian penjajah Prancis, yang pada akhirnya menjadi katalis bagi pemerintahan mereka selama seabad di Gabon.
Pada tahun 1839, penguasa lokal di Gabon menandatangani kedaulatan dan memberikan izin kepada Prancis untuk memerintah negara tersebut. Pada tahun 1875, seorang penjelajah Prancis bernama Pierre Savorgnan de Brazza memulai ekspedisinya ke Gabon, dan sementara itu, ia juga mendirikan Franceville, salah satu kota terbesar di negara tersebut. Gabon secara resmi menjadi koloni Prancis pada tahun 1885, dan akhirnya menjadi salah satu dari empat koloni di Afrika Khatulistiwa Prancis pada tahun 1910.
Editor : Arif Handono