SURABAYA, iNewsMadiun.id - Kabar gembira bagi pelaku koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) di Jawa Timur (Jatim). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi akses kredit murah dengan suku bunga kredit 3 persen dari seharusnya 12,15 persen. Kenapa bunganya murah? Pemprov Jatim memberi subsidi bunga sebesar 9,25 persen. Program kredit sejahtera (prokesra) diluncurkan untuk mendorong pertumbuhan KUMKM di Jatim.
"KUMKM ini bisa menjadi penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi. Karena itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM," kata Khofifah.
Khofifah melanjutkan, total kredit yang telah disalurkan oleh Bank UMKM dalam jangka waktu 4 bulan ini mencapai Rp15,19 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 1.792 pelaku usaha mikro. “Semoga dengan adanya Prokesra ini dapat membantu perputaran modal pelaku usaha mikro, agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online (pinjol),” ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan, program kredit murah ini akan terus ditingkatkan, agar semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses. Selain kredit lunak, Pemprov Jatim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dan koperasi Jawa Timur.
Peningkatan kualitas ini salah satunya melalui sertifikasi dan standardasi. Pemprov Jatim juga memberikan pendampingan untuk branding ulang logo dan kemasan, serta foto produk. Proses rebranding tersebut difasilitasi melalui Milennial Job Center (MJC).
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jatim di tahun 2022 lalu mendapat Corporate Social Responsibility (CSR) berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI.
“Produk UMKM kita tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran, apalagi jika dilengkapi sertifikasi dan ditingkatkan kualitas kemasannya agar dapat semakin menarik konsumen. Oleh karena itu, kita juga melakukan berbagai fasilitasi standarisasi untuk produk Koperasi UMKM dan pendampingan untuk pembuatan desain logo sampai dengan pembuatan kemasan yang menarik," ujarnya.
Editor : Arif Handono