4. Mengelola Stres
Stres dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma. Tak hanya itu, stres pikiran bahkan bisa membuat gairah atau nafsu seksual seseorang menjadi berkurang. Stres bisa mendorong tubuh melepaskan hormon kortisol yang berpengaruh negatif terhadap hormon testosteron.
5. Mengkonsumsi Vitamin dan Mineral
Beberapa vitamin dan mineral yang dihasilkan dari makanan atau suplemen berperan penting dalam membantu memperbaiki atau meningkatkan kualitas sperma. Antara lain adalah zinc, vitamin C & D. Zinc dan vitamin D dapat meningkatkan volume dan memperbaiki pergerakan sperma. Beberapa jenis makanan yang mengandung zinc tinggi antara lain adalah daging, produk olahan susu, kerang, roti, dan sereal. Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari sinar matahari, beberapa jenis ikan, daging merah, hati, hingga kuning telur.
Sementara vitamin C sangat penting untuk mengatasi sperma yang menggumpal. Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat membuat membrane-membran sel menjadi stabil dan ini bermanfaat baik juga untuk sperma. Kandungan selenium yang ada pada kacang, ikan, daging, dan telur dapat memperbaiki pergerakan, bentuk, dan struktur sperma. Selain itu, ada juga asam folat, koenzim Q10, dan antioksidan juga penting untuk meningkatkan kualitas sperma.
6. Kurangi Konsumsi Alkohol
Alkohol diyakini dapat mempengaruhi kesuburan, penurunan produksi testosteron, impotensi dan penurunan produksi sperma. Oleh karena itu, disarankan membatasi kadar alkohol untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas sperma.
Editor : Arif Handono