JAKARTA, iNewsMadiun.id - Perkembangan jumlah korban tewas hingga H+4 "Tragedi Kanjuruhan" dilaporkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy. Kemenko PMK merilis data resmi terbaru korban meninggal tragedi Kanjuruhan bertambah dari sebelumnya 125 orang menjadi 131 orang.
Dari total jumlah tersebut, 90 merupakan laki-laki dan 41 perempuan. Kebanyakan korban berusia muda. Satu korban bahkan balita berusia 4 Tahun. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan masih berfokus pada penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas.
“Yang sakit kita layani sebaik dan secepat mungkin dan gratis, sedang yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota,” kata Muhadjir dalam keterangan yang diterima, Rabu (5/10/2022). Muhadjir juga meminta suporter Arema atau Aremania menahan diri untuk menghindari gejolak sosial.
"Saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif,“ ujar Muhadjir.
Wajar bila Muhadjir Effendy meminta Aremania menahan diri. Berdasar pantauan di lapangan, sejumlah spanduk warna hitam dengan tulisan "Usut tuntas Tragedi Kanjuruhan" terpasang hampir di semua sudut wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang. Pada pantauan, Rabu (5/10/2022), mulai dari wilayah Karangkates hingga Arjosari, hampir setiap sudut terpasang spanduk yang meminta Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Bila tidak diimbau menahan diri, dikhawatirkan terjadi gejolak sosial pascatragedi Kanjuruhan.
Data terbaru juga dibenarkan oleh Polri. Bertambahnya angka ini setelah ada pendataan terhadap korban yang meninggal di luar fasilitas kesehatan. "Penambahan data yang meninggal di nonfaskes. Karena tim mendatanya korban yang dibawa ke RS," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. iNewsMadiun
Editor : Arif Handono