Kenapa Mangkuk Ayam Jago Jadi Google Doodle? Begini Ceritanya

ADA yang berbeda pada tampilan google doodle hari ini Senin (12/9/2022). Ya, gambar ayam jago dan mangkuk terlihat di ikon Google Doodle."Merayakan mangkuk ayam jago," tulis Google pada gambar Doodle tersebut. Ada apa dengan mangkuk ayam? Kenapa gambarnya terpajang di google pada hari ini?

Ternyata hari ini Google tengah merayakan hari didaftarkannya mangkuk ayam jago yang terkenal di Asia Tenggara. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, diketahui mangkuk ayam ini berasal dari Lampang, Thailand. Dan pemerintah setempat sudah mendaftarkan mangkuk ini sebagai produk penanda geografis dari wilayah terbesar ke-3 di Thailand itu.

Konon katanya desain mangkuk ayam ini sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Desainnya pun pernah memenangkan lelang seharga 500 miliar rupiah. Dikutip dari berbagai sumber, diketahui mangkuk ayam awalnya adalah salah satu wadah makan kepunyaan kaisar ke-8 Dinasti Ming, Kaisar Chenghua di Tiongkok. Beliau dikenal menyukai seni murni seperti kaligrafi dan lukisan.

Suatu hari, sang Kaisar sangat suka pada sebuah desain bergambar ayam jago merah berdiri bersebelahan dengan sekuntum bunga peony. Menurutnya, filosofi yang terdapat dalam gambar tersebut sangat menarik.

Ayam jago melambangkan suatu ide agar "bangun pagi supaya rezekinya tidak dipatuk ayam." Bunga peony sendiri memiliki makna "kemakmuran."

Bentuk kekaguman tersebut akhirnya ia tuang pada sebuah cangkir. Dahulunya cangkir-cangkir ini hanya dimiliki kerajaan. Karena dibuat di atas porselen berkualitas tinggi.

Seiring berjalannya waktu, banyak terjadi migrasi penduduk Tiongkok keluar negaranya karena perang dan krisis pangan. Para migran Tiongkok inilah yang membawa desain ayam jago ini keluar dari negara asal, khususnya ke Asia Tenggara.

Desain ayam jago terus berkembang terutama di negara Singapura, Malaysia, Thailand, dan juga Indonesia. Di Indonesia, mangkuk ayam sangat populer di kalangan para pedagang kaki lima. Terutama pedagang yang menjual makanan berkuah, seperti bakso, mie ayam, soto, dan sebagainya.

Editor : Arif Handono