LONDON, iNewsMadiun.id – Duel panas Chelsea vs Tottenham Hotspur di pekan ke-2 Liga Inggris 2022-2023 berujung cekcok antara kedua pelatih, takni Antonio Conte dan Thomas Tuchel. Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, pun membeberkan penyebab dirinya adu mulut dengan Antonio Conte.
Sebagaimana diketahui, pertandingan antara Chelsea vs Tottenham Hotspur tersaji di Stamford Bridge, London, pada Minggu 14 Agustus 2022 pukul 22.30 WIB. The Blues –julukan Chelsea- yang bertindak sebagai tim tuan rumah dalam laga bertajuk Derby London ini tampil lebih dominan.
Alhasil, tim besutan Thomas Tuchel itu sukses menjebol gawang The Lilywhites –julukan Tottenham Hotspur- melalui gol Kalidou Koulibaly (19’) dan Reece James (77’). Akan tetapi, Tottenham bisa menyamakan kedudukan secara dramatis melalui Pierre-Emile Hojbjerg (68’) dan Harry Kane (90+6’).
Menariknya, Tuchel dan Conte terlibat dalam cekcok. Awalnya, Conte merayakan gol dramatis Harry Kane di penghujung laga yang menyelamatkan Tottenham Hotspur dari kekalahan dengan terlalu dekat di bangku cadangan Chelsea. Hal inilah awal yang memicu Tuchel bereaksi marah.
Setelah itu, pada peluit akhir pertandingan, mereka pergi untuk saling berjabat tangan. Akan tetapi, Tuchel menolak untuk melepaskan lengan Conte, sehingga itu juga memicu reaksi marah dari pelatih asal Italia tersebut.
Meski demikian, Tuchel telah memberikan klarifikasi mengenai insiden tidak terpuji itu dengan santai. Menurutnya, kejadian itu hanya emosi yang biasa dalam dunia sepakbola. Oleh karena itu, ia berharap tidak membesar-besarkan kejadian tersebut.
“Ini emosional sepakbola. Kita tidak perlu memanaskannya. Anda memiliki pelatih emosional di pinggir lapangan dan hanya itu. Jika kita bertemu (nanti), kita bertemu. Jika tidak, maka tidak,” kata Tuchel kepada Sky Sports, dilansir dari Goal Internasional, Senin (15/8/2022).
“Ayo teman-teman, itu di antara dua pesaing dan tidak ada hal buruk yang terjadi," sambungnya.
"Tidak ada perasaan sulit (dengan Conte), saya merasa itu adalah tekel yang adil darinya dan tekel yang adil dari saya. Kami tidak saling menghina, kami tidak saling memukul, kami berjuang untuk tim kami dan dari saya. Tidak ada perasaan sulit. Saya terkejut kami berdua mendapat kartu merah untuk itu," jelasnya.
Kendati demikian, Tuchel juga menyadari bahwa laga tersebut memang membawa tensi yang tinggi. Selain faktor gengsi dan cuaca yang panas, para pendukung juga mempengaruhi emosi kedua belah pihak.
"Itu panas dari suhu dan panas di antara bangku dan panas di lapangan dan panas di antara penonton, semua yang Anda inginkan dan apa yang Anda harapkan dalam pertandingan seperti ini di awal musim," cetus Tuchel.
“Itu adalah pertandingan yang brilian dan sayangnya kami tidak mendapatkan kemenangan yang pantas kami dapatkan," tandasnya.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono