BEIJING, iNewsMadiun.id - Publik dihebohkan dengan video dan foto-foto di media sosial menunjukkan pergerakan banyak kendaraan lapis baja serta armada tempur udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China ke dekat Taiwan. Video dan foto itu beredar sejak Selasa kemarin, menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Tampak kendaraan lapis baja, helikopter, serta armada tempur lainnya di Provinsi Fujian, tepat di seberang selat yang memisahkan dengan Taiwan.
Iring-iringan kendaraan lapis baja, yakni tank dan armada angkut personel, berbaris panjang melintas jalanan provinsi itu. Tank-tank diangkut menggunakan truk trailer. Dalam tayangan lain tampak kereta api membawa rudal balistik jarak pendek Dong-Feng 15. Tayangan lain menunjukkan, kendaraan militer melintas di pantai berpasir disaksikan banyak pengunjung.
Di udara, helikopter melintas terbang rendah. Meski demikian otoritas setempat tak menutup lokasi wisata itu sementara banyak kendaraan lapis baja yang melintas. Melalui pengeras suara, petugas hanya memberi tahu pengunjung agar memberi jalan kepada kendaraan militer. Pengunjung tampak hanya menyaksikan iring-iringan kendaraan yang tampaknya berkemampuan amfibi itu. Tak ada kepanikan, mereka tetap melanjutkan aktivitas wisata.
Sebelumnya PLA mengumumkan latihan perang di Laut China Selatan, termasuk meliputi Selat Taiwan. Latihan mulai digelar pada Selasa tengah malam dan dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu mendatang. PLA menggelar latihan skala besar termasuk penembakan dari lepas pantai Provinsi Fujian.
Pada Senin lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian memperingatkan AS soal kunjungan Pelosi ke Taiwan. Dia mengatakan, “Jika Anda bermain api, maka akan terbakar.”
Seperti diketahui Taiwan memprotes keras latihan perang China yang mengitari seluruh wilayahnya, baik laut dan udara. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan menyebut latihan perang tersebut melanggar kedaulatan wilayahnya dan melanggar hukum internasional. Disebutkan, China telah menginvasi ruang teritorial Taiwan dan memblokade lalu lintas udara dan laut.
Menurut kemhan, Taiwan akan secara tegas mempertahankan keamanan wilayah serta melawan setiap tindakan yang melanggar kedaulatan wilayah. Militer juga menambah tingkat kewaspadaan dengan prinsip tidak mencari perang.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono