Pada 1910, A Hassan bekerja sebagai guru bahasa Inggris, guru agama, dan beberapa pekerjaan lain sebagai pekerjaan sampingan mulai dari pedagang minyak wangi, testi, permata, agen distribusi es dan kolumnis surat-surat kabar terbitan Singapura dan Indonesia.
Pada 1911, A Hassan menikah dengan Maryam yang berasal dari Peranakan Tamil, Melayu. Dari pernikahan dengan Maryam dikarunai tujuh anak.
Pada 1924, A Hassan pindah ke Bandung untuk meneruskan bisnis tekstil. Di kota ini, ia berkenalan dengan beberapa ulama Islam, seperti Mahmud Yunus dan Muhammad Zamzam. Mereka terkenal sebagai pedagang tekstil yang sukses dan juga dikenal sebagai tokoh Persatuan Islam yang didirikan pada 1923.
Dari perkenalannya dengan Muhammad Zamzam, Mahmud Yunus, ini pula yang menghantarkan A Hassan masuk bergabung organisasi Persis pada 1926.
Sejak A Hassan masuk Persis membawa organisasi Persis ini menjadi berbeda, unik memiliki ciri khas menjadi pembeda dengan organisasi lainnya di Indonesia yakni berdebat dalam meluruskan, mempertahankan pemahamannya dalam ajaran Islam.
A Hassan masuk Persis bukan tertarik pada paham-pahamnya melainkan ternyata A Hassan lah yang membawa Persis menjadi gerakan Islah.
Alasan lain yang mendorong A Hassan masuk Persis adalah kesadaran bahwa pemikirannya memang sebaiknya dituangkan dalam sebuah gerakan agar bisa berkembang efektif.
Editor : Arif Handono