NEW YORK, iNewsMadiun.id - Sylvia Bloom semasa hidupnya adalah seorang sekretaris di salah satu firma hukum di New York City, Amerika Serikat (AS). Sosoknya sangat menginspirasi karena di balik kehidupannya yang sederhana, ternyata dia crazy rich yang mengumpulkan uang banyak secara diam-diam, lalu sebagian besar disumbangkan untuk amal.
Bloom tidak dilahirkan dari keluarga kaya raya. Dia yang lahir dari imigran Eropa Timur dan dibesarkan di Brooklyn selama era depresi besar mengenyam pendidikan di Hunter College sambil kerja di malam hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada 1947, dia bergabung dengan firma hukum Cleary Gottlieb Steen & Hamilton sebagai salah satu karyawan pertama dan terlama yang bekerja di sana. Bloom bekerja di firma hukum tersebut selama 67 tahun.
Bloom bersama suaminya, Raymond Margolies hidup sederhana di sebuah apartemen sewaan. Padahal, menurut teman dan eksekutif di Cleary Gottlieb Steen & Hamilton, Paul Hyams, Bloom bisa tinggal di Park Avenue jika dia mau.
"Dia jelas bukan seorang yang boros," katanya, dikutip dari New York Times.
Selain tinggal di apartemen sewaan, Bloom diketahui selalu naik kereta bawah tanah untuk bekerja. Bahkan, Hyams pernah melihat Bloom yang masih bekerja di usia 96 tahun naik kereta dengan kesusahan. Namun setelah pensiun pada usia 97 tahun, Bloom akhirnya setuju pindah ke kawasan hunian untuk orang tua.
Hyams mengatakan, Bloom menyesal tidak pernah sekolah hukum. Namun Hyams benar-benar terkejut mengetahui kekayaan yang dimiliki Bloom setelah kematiannya.
"Dia tidak pernah berbicara tentang uang dan dia tidak menjalani kehidupan yang mewah. Dia tidak mencolok dan tidak ingin menarik perhatian," ujar Hyams.
Editor : Arif Handono