JAKARTA, iNewsMadiun.id Ada beberapa transportasi jadul Jakarta yang sudah punah. Kota yang baru saja berusia 495 tahun itu telah mengalami berbagai transformasi kemajuan zaman, tak terkecuali di bidang transportasi modern.
Kendaraan-kendaraan umum yang dulu menjadi sangat ikonik di Jakarta kini sudah tidak terlihat lagi. Angkutan umum tersebut kini telah digantikan dengan moda transportasi yang jauh lebih modern seperti Bus Transjakarta, KRL, MRT, atau fitur transportasi online.
Berikut iNews.id rangkum transportasi jadul Jakarta yang dulu pernah wara-wiri dan menjadi ciri khas kota, tetapi kini sudah tidak terlihat lagi.
5 Transportasi Jadul Jakarta yang Sudah Punah:
1. Trem
Seperti kota-kota besar di masa penjajahan Belanda, Jakarta juga pernah memiliki trem layaknya negara-negara Eropa.
Pemerintah Hindia Belanda kala itu memang memperkenalkan trem sebagai transportasi umum yang lebih maju daripada delman. Kendaraan ini mirip kereta listrik dan melintas di jalan umum.
Tahun 10 April 1899 adalah saat dimana trem generasi terbaru untuk menggantikan trem kuda dan trem uap di Jakarta. Sebagai sarana angkutan terbaru, trem listrik langsung menjadi primadona di Batavia.
Trem listrik di Batavia atau Jakarta saat itu telah mengoperasikan lima jalur, seperti Menteng – Kramat – Jakarta Kota. Senen – Gunung Sahari. Menteng – Merdeka Timur – Harmoni. Menteng – Tanah Abang – Harmoni. Waktu itu, sekali naik, tarifnya 10 sen.
Sejarah Stasiun Manggarai, Saksi Kemajuan Transportasi dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Hingga sekitar tahun 1960-an, atau saat Sudiro menjadi walikota, trem listrik di Jakarta resmi dihapus dan menghilang dari jalanan Ibukota.
2. Bemo
Bemo pada dasarnya adalah transportasi pabrikan Jepang, Daihatsu. Bemo muncul dari hasil inovasi akibat sengitnya persaingan dengan Toyota selaku sesama pabrikan otomotif terkemuka. Hingga pada tahun 1957, Daihatsu mengeluarkan varian transportasi terbarunya yang dinamakan Daihatsu Midget (kerdil).
Stasiun Manggarai Bakal Jadi Pusat Transit Antarmoda Transportasi, Pengembangan Rampung 2025
Ketika masuk Indonesia, Midget kemudian dikenal sebagai Bemo. Nama Bemo sendiri merupakan singkatan dari Becak Motor yang sebelumnya memang sudah cukup familier di jalanan Ibukota. Setelah puluhan tahun menjadi transportasi rakyat, Bemo akhirnya resmi dikandangkan dari jalanan Jakarta.
3. Oplet
Pada sekitar tahun 1970-an, oplet menjadi angkutan umum massal yang sangat populer di Jakarta. Kendaraan ini sangat khas lantaran sampai menjadi salah satu ikon serial ‘Si Doel Anak Sekolahan’.
Sayangnya, keberadaan oplet di Jakarta tak bertahan lama. Mulai sekitar tahun 1979-an, pamor angkutan umum tersebut berangsur-angsur mulai tergantikan oleh Mikrolet dan Metromini.
4. Bus Tingkat
Bus tingkat pertama kali mewarnai jalanan Kota Jakarta pada tahun 1983. Tak tanggung-tanggung, armadanya saat itu bahkan diboyong langsung dari Inggris, yakni Leyland Atlantean.
Itu adalah bus tingkat dengan masa produksi antara tahun 1958 hingga tahun 1986. Daya angkut bus
Daya angkut bus tingkat itu digadang-gandang dapat mencapai 100 penumpang. Bus tingkat itu juga menjadi legenda transportasi darat di Jakarta yang pengoperasiannya di bawah Perum PPD.
Armada terakhir yang beroperasi di Jakarta adalah Patas 1, yakni yang melayani trayek jurusan Blok M-Kota dan versi reguler (lebih murah) bernomor 70 dengan rute serupa, yang waktu itu merupakan salah satu rute terpadat di Jakarta.
Sayangnya, bus ini eksistensi bus ini tidak bertahan lama lantaran faktor perawatan yang kurang baik dan sulitnya mencari suku cadang hingga membuatnya dikandangkan.
5. Bajaj
Bajaj merupakan kendaraan roda tiga yang juga sangat femilier di Jakarta. Moda transportasi ini sempat menjadi ikonik dan mulai populer pada tahun 1970.
Dibandingkan dengan bemo, nasib bajaj sebenarnya lebih beruntung. Bajaj model lama memang memiliki suara yang berisik dan gas buang yang tidak ramah lingkungan. Kendati demikian, bajaj kini mulai digantikan dengan bajaj berbahan bakar gas yang ramah lingkungan.
Itulah 5 transportasi jadul Jakarta yang sudah punah dan tidak dijumpai lagi di jalanan Ibukota saat ini.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono